Dilema Menghafal Al-Quran atau Menghafal Kitab?

menghafal quran

Oleh: Tgk. Mahfudh Muhammad Ahmad, MA.

Tahun ajaran baru hampir tiba. Sebagian orang tua bingung melanjutkan kemana anak anaknya setelah tamat sekolah. Ke pesantren tradisional untuk belajar kitab kuning atau ke pesantren modern yang ada Tahfiz Al Qur an?

Menghafal Kitab

Untuk menyahuti kecenderungan Tahfiz Al Qur'an dewasa ini, ada pimpinan Dayah tradisional yang mencoba menerapkan kurikulum tambahan menghafal Al Quran dan hadits hadits dalam kitab Bulughul Maram. Namun berselang beberapa bulan, kurikulum itu dihentikan dengan alasan santri tidak lagi fokus pada menghafal kitab kuning. Akhirnya santri santrinya pun di arahkan secara total untuk menghafal kitab kuning, sehingga ada beberapa santri yang berhasil menghafal kitab Nahwu Mutammimah dan kitab kitab lainnya beberapa waktu lalu.

Di lain waktu, ada seorang santri yang minta izin kepada gurunya untuk keluar dari Dayah dengan alasan ingin mengikuti program hafalan Al Qur'an di pulau Jawa.

Dari peristiwa di atas, terlihat bahwa ada sedikit dilema bagi santri sekarang dalam menentukan arah pendidikan mereka secara mapan. Apakah menghafal kitab atau menghafal Al Qur an?

Menghafal Quran

Menghafal Al Qur an itu bagus karena mengikuti salafussaleh, tapi harus diingat bahwa selain menghafal Al Qur an ulama terdahulu juga menghafal kitab kitab karangan ulama ulama mu'tabar, seperti kitab Ar Risalah karangan imam Syafi'i, kitab Minhajuththalibin karangan imam Nawawi. Hal ini mereka lakukan karena banyak sekali persoalan furu'iyyah yang tidak disebutkan secara eksplisit di dalam Al Qur'an.

Oleh sebab itu para ulama mengelaborasinya di dalam kitab kuning untuk menjawab persoalan persoalan umat yang terus bermunculan dari masa ke masa. Permasalahannya sekarang banyak generasi2 muda hanya digalakkan untuk menghafal Al Qur'an tapi "diabaikan" dari menghafal kitab.

Dari realitas yang terjadi, kita dapat memetakan beberapa tipe penuntut ilmu agama dewasa ini, diantaranya:
  1. Penuntut ilmu agama yang menghafal/belajar Al Qur'an dan Hadits sekaligus kitab kuning.
  2. Penuntut ilmu agama yang hanya menghafal/belajar kitab kuning saja.
  3. Penuntut ilmu agama yang hanya menghafal Al Qur an dan Hadits saja.
  4. Penuntut ilmu agama yang hanya belajar dari buku dan media lainnya tanpa mampu memahami kaidah bahasa Arab.
Penuntut ilmu agama jenis pertama sangat langka dewasa ini. Mereka bisa berasal dari lembaga lembaga pendidikan Islam pesantren baik Dalam atau Luar Negeri.

Penuntut ilmu agama jenis kedua banyak terdapat di dunia pesantren tradisional.

Penuntut ilmu agama jenis ketiga banyak terdapat di lembaga lembaga Tahfiz dan sebagian pesantren modern.

Penuntut ilmu jenis ke empat banyak terdapat pada kalangan awam yang haus ilmu agama.

Semua jenis penuntut ilmu agama di atas insya Allah kalau niatnya ikhlas akan mendapatkan pahala dari Allah SWT sesuai dengan tingkatannya masing masing. Tapi, tujuan menuntut ilmu agama di samping agar mendapatkan pahala untuk pribadi (Fadhail) juga dituntut untuk memberikan pencerahan hukum kepada umat (fawadhil). Lantas, tipe yang bagaimanakah yang mesti kita beri perhatian lebih untuk masa depan generasi mendatang untuk bisa mencapai aspek fadhail dan fawadhil sekaligus?

Tipe pertama dan tipe kedua adalah sosok sosok yang diproyeksikan untuk menjadi ulama dan ahli fikih di masa yang akan datang.

Tipe ketiga adalah sosok sosok diproyeksikan bisa jadi imam, qari dan motivator Islam di masa yang akan datang.

Tipe keempat adalah sosok sosok yang diproyeksikan menjadi jamaah yang turut menyebarkan syiar Islam di masa yang akan datang.

Semua tipe itu berguna bagi kebangkitan Islam bila mereka sadar tentang keberadaannya di tipe yang mana dan tugasnya apa. Namun yang di khawatirkan adalah ketika mereka tidak tahu sedang berada di tipe yang mana dan tugasnya apa.

Ada orang misalnya berada di tipe ketiga tugasnya hanya sebagai imam shalat, motivator dan Qari karena dia hafiz 30 juz, banyak hafal hadits, tetapi ia menganggap dirinya sudah pantas naik ke tipe dua dan satu sebagai ulama dan ahli fikih, sehingga iapun memberikan fatwa fatwa hukum yang sembarangan dan kadang suka "menabrak nabrakkan" antara Al Qur an Hadits dan kitab kuning. Munculnya vonis vonis bid'ah secara serampangan biasanya dilakukan oleh tipe ke tiga dan empat tetapi menganggap dirinya sudah berada di tipe satu dan dua.

Oleh sebab itu, lembaga pesantren dan juga orang tua harus jeli melihat potensinya anak anaknya. Bila memang anak anaknya punya talenta besar arahkan mereka ke tipe pertama. Tapi bila anaknya kecerdasannya standar maka cukupkan mereka di tipe kedua dan tipe ketiga. Berpuas puas diri di tipe ketiga dan keempat sangat tidak baik. Santri tipe ketiga dan keempat harus punya 'azam (keinginan kuat) untuk bisa "naik kelas" ke tipe di atasnya.

Abu Thaiyib berkata:
و لم أر في عيوب الناس عيبا كنقص القادرين على التمام

" Aku tidak melihat aib aib manusia yang lebih besar dari aibnya orang yang melakukan sesuatu secara kurang padahal ia mampu melakukannya secara sempurna"

Wallahua'lam bishshawab.

COMMENTS

Name

akhlaq,6,Aqidah,25,Berita,2,biografi,19,Buku,11,dakwah,46,Dayah,11,Doa,12,Download,11,Dunia Muslim,18,ebook,11,Fiqih,114,gerhana,15,Ibadah,44,Infografik,7,Islam,61,jamaah,1,Jinayah,1,Jumat,41,khutbah,41,Kisah,20,LGBT,1,Masjid,15,Mazhab,1,Motivasi,209,Muamalah,12,Nikah,55,PELAJAR,5,Perpustakaan,34,Puasa,12,quote,3,quran,2,qurban,1,Ramadhan,12,santri,13,sejarah,24,Shalat,18,Syar'i,1,Tafsir,8,Tarawih,26,Thaharah,5,tokoh,11,Ulama,2,Video,56,Warisan,11,
ltr
item
Catatan Fiqih: Dilema Menghafal Al-Quran atau Menghafal Kitab?
Dilema Menghafal Al-Quran atau Menghafal Kitab?
Menghafal Quran, menghafal kitab
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgliKQqhMTmsJthYPsRoDndZ6srZ9g7PRWzwkrqZ8yZFMoBy83oCGbA7ClevbX4t7s6MC2czqKIVoexg-rqxAz-Tzimwl375pxPihcCe3U-thzbEM7qToR5o23p0O8VjoVZknGrk7mFwWs/s640/membaca-alquran_20160910_102652.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgliKQqhMTmsJthYPsRoDndZ6srZ9g7PRWzwkrqZ8yZFMoBy83oCGbA7ClevbX4t7s6MC2czqKIVoexg-rqxAz-Tzimwl375pxPihcCe3U-thzbEM7qToR5o23p0O8VjoVZknGrk7mFwWs/s72-c/membaca-alquran_20160910_102652.jpg
Catatan Fiqih
https://www.catatanfiqih.com/2019/04/dilema-menghafal-al-quran-atau.html
https://www.catatanfiqih.com/
https://www.catatanfiqih.com/
https://www.catatanfiqih.com/2019/04/dilema-menghafal-al-quran-atau.html
true
7393550621511658776
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content