Dalam Tarikh Tasyri' , mazhab Maliki dan Hanbali dikenal sebagai pengembang metode tekstual (madzhab ahl al-hadist) dibanding dengan ma...
Dalam Tarikh Tasyri', mazhab Maliki dan Hanbali dikenal sebagai pengembang metode tekstual (madzhab ahl al-hadist) dibanding dengan mazhab Hanafi yang lebih cenderung menggunakan rasio/akal. oleh karena itu, mazhab ini dikenal dengan mazhab rasional (madzhab ahl al-ra'yi). Sedang mazhab Syafi'i dikenal sebagai pengembang teori komprehensif yang berupaya memadukan antara pendekatan rasional tanpa harus lepas secara mutlak dari bingkai teks (thariqah al-jami' baina al-nash wa al-'aql).
Dalam kasus Andalusia yang rakyatnya dikenal cenderung rasional, justru mazhab Maliki yang berkembang di sana. Kenyataan ini jika tanpa pelacakan sejarah mazhab-tampak antagonistik karena saling berbenturan. Tetapi berkembangnya mazhab Maliki di Andalusia tak lepas dari peran penguasa, sehingga secara sosiologis rakyat merasa terikat dengan mazhab yang didukung oleh penguasa itu.
Tersebarya mazhab Maliki ini bermula dari pujaan dan dukungan pendiri mazhab Maliki, Imam Malik bin Anas (93-179 H/712-795 M) terhadap kebijakan politik Dinasti Umayyah di Andalus yang cenderung dekat dan mematuhi fatwa-fatwa ulama. Pujian Imam Malik dari Madinah itu menggema di Andalus, hingga terdengar oleh khalifah kedua Dinasti Umayah, Hisyam bin Abdurrahman. Oleh karena itu, Hisyam yang sangat membutuhkan dukungan para ulama Timur untuk memperkuat posisi Dinasti Umayyah dalam persaingannya dengan Dinasti Abbasiyah,ia memberi dukungan penuh untuk menyebarkan fiqih mazhab Maliki.
Dukungan tersebut dibuktikan dengan mengangkat murid-murid Imam Malik yang pernah belajar di Madinah, diantaranya Ziyad bin Abdurrahman dan Yahya bin Yahya al-Laitsi untuk menduduki jabatan penting di lembaga peradilan. Dan di antara ulama mazhab Maliki ada yang mendapatkan kepercayaan menduduki jabatan politik.
Buku-buku tulisan Malik dan murid-muridnya dapat subsidi dari pemerintah untuk disebar ke pusat-pusat ihnu pengetahuan dan masyarakat luas. Oleh karena itu, fiqih Maliki berkembang menjadi mazhab resmi negara. Dan para fuqaha ikut ambilbagian dalam mengatur roda pemerintahan di Andalusia. Pegaruh Fuqaha Maliki terus berlanjut sampai masa Ibnu Rusyd, bahkan sampai dinasti ini sirna dari Andalusia.
Disadur dari Pengantar Terjemah Bidayatul Mujtahid
COMMENTS