Oleh: Saiful Hadi
Pada dasarnya darah jerawat termasuk dalam katagori Najis najis yang dima’fu atau najis yang dimaafkan. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab Asbah wan Nadhair, berikut kutipannya:
تقسيم النجاسات
أقسامأحدها : ما يعفى عن قليله وكثيره في الثوب والبدن وهو : دم البراغيث والقمل والبعوض والبثرات والصديد والدماميل والقروح وموضع الفصد والحجامة ولذلك شرطان
أحدهما : أن لا يكون بفعله ، فلو قتل برغوثا فتلوث به وكثر : لم يعف عنه
والآخر : أن لا يتفاحش بالإهمال فإن للناس عادة في غسل الثياب ، فلو تركه سنة مثلا وهو متراكم لم يعف عنه قال
Pembagian najis diantaranya adalah najis-najis yang dimaafkan baik sedikit maupun banyak jumlahnya, baik di baju maupun di badan, contohnya yaitu : darah kutu loncat, kutu rambut, nyamuk, jerawat, nanah, bisul, cacar dan darah pada tempat bekas bekam. Najis-najis tersebut dimaafkan dengan dua syarat :
pertama: tidak terjadi karena perbuatan dirinya sendiri, sehingga jika sengaja membunuh kutu kemudian darahnya mengotori baju dan banyak darahnya maka darah tersebut tidak dimaafkan.
kedua: tidak melampaui batas dalam membiarkannya, karena manusia mempunyai kebiasaan mencuci baju, jika baju ditinggalkan tanpa dicuci selama setahun misalnya, dan dibiarkan bertumpuk-tumpuk maka tidak dimaafkan. [Asbah wan Nadhair]
Berdasarkan uraian dari kitab Asbah wan Nadhair tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa darah jerawat termasuk najis yang dimaafkan dengan catatan tergencet dengan sedirinya, akan tetapi jika disengaja pencet maka tidak dimaafkan.
Pada dasarnya darah jerawat termasuk dalam katagori Najis najis yang dima’fu atau najis yang dimaafkan. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab Asbah wan Nadhair, berikut kutipannya:
تقسيم النجاسات
أقسامأحدها : ما يعفى عن قليله وكثيره في الثوب والبدن وهو : دم البراغيث والقمل والبعوض والبثرات والصديد والدماميل والقروح وموضع الفصد والحجامة ولذلك شرطان
أحدهما : أن لا يكون بفعله ، فلو قتل برغوثا فتلوث به وكثر : لم يعف عنه
والآخر : أن لا يتفاحش بالإهمال فإن للناس عادة في غسل الثياب ، فلو تركه سنة مثلا وهو متراكم لم يعف عنه قال
Pembagian najis diantaranya adalah najis-najis yang dimaafkan baik sedikit maupun banyak jumlahnya, baik di baju maupun di badan, contohnya yaitu : darah kutu loncat, kutu rambut, nyamuk, jerawat, nanah, bisul, cacar dan darah pada tempat bekas bekam. Najis-najis tersebut dimaafkan dengan dua syarat :
pertama: tidak terjadi karena perbuatan dirinya sendiri, sehingga jika sengaja membunuh kutu kemudian darahnya mengotori baju dan banyak darahnya maka darah tersebut tidak dimaafkan.
kedua: tidak melampaui batas dalam membiarkannya, karena manusia mempunyai kebiasaan mencuci baju, jika baju ditinggalkan tanpa dicuci selama setahun misalnya, dan dibiarkan bertumpuk-tumpuk maka tidak dimaafkan. [Asbah wan Nadhair]
Berdasarkan uraian dari kitab Asbah wan Nadhair tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa darah jerawat termasuk najis yang dimaafkan dengan catatan tergencet dengan sedirinya, akan tetapi jika disengaja pencet maka tidak dimaafkan.
COMMENTS