Termasuk bagian adab dari membaca Al-Quran adalah berusaha untuk menangis, bersedih dan khusuk. Di dalam sya'bul iman karya Baihaqi dari Sa'ad bin Malik secara marfu: "Sesungguhnya Al-Quran itu diturunkan dengan kesedihan, maka jika kalian membacanya, menangislah dan jika tidak bisa, maka berpura-puralah menangis".
Menurut riwayat Thabrani, "Manusia yang paling baik bacaannya adalah seseorang yang jika membaca Al-Quran, dia akan berusaha untuk bersedih".
Dalam syarah muhadzab dijelaskan, "cara agar bisa menangis adalah dengan memperhatikan ancaman-ancaman yang dibacanya dan perjanjian-perjanjian yang ada di dalamnnya. Kemudian dia memikirkan kekurangannya pada hal-hal itu. Jika pada waktu memikirkan, dia masih tidak dapat menangis dan bersedih, hendaklah dia menangis karena tidak dapat melakukannya, sesungguhnya hal itu termasuk musibah".
Selain itu hal yang paling penting dalam membaca quran adalah merenungi dan memahami setiap bacaan. Sebab dengannya, insyaAllah hati akan menjadi lapang dan bersinar. Allah Ta'ala berfirman, "kitab yang aku turunkan kepada mereka agar mereka merenungi ayat-ayatnya" (QS. Shad: 29).
Imam Asy-Suyuti dalam Al-itqan menjelaskan, agar dapat merenungi setiap bacaan, maka sibukkan hati memikirkan makna dari kata yang ia baca, dan memperhatikan perintah maupun larangan dalam bacaan serta meyakini akan menerima hal itu. Jika dia telah berbuat salah pada masa lalu maka dia meminta ampun dan beristighfar. Jika melewati ayat tentang rahmad, dia merasa gembira dan memohon. Jika melewati ayat tentang siksa, dia merasa sedih dan meminta perlindungan. Jika ia melewati ayat tentang penyucian Allah, maka dia pun menyucikan-Nya, dan jika ayat tentang doa, dia merendah diri dan berdoa.
Demikianlah yang dilakukan oleh Rasulullah ketika membaca Al-Quran, hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat Muslim dari Hudzaifah, "aku shalat bersama Rasulullah pada suatu malam. Maka beliau memulai dengan membaca al-Baqarah, kemudian An-Nisa, lalu Al-Imran. Beliau membacanya dengan lepas, jika melewati ayat tentang tasbih, beliau mengucapkan tasbih. Jika beliau melewati ayat permohonan, beliau memohon. Jika melewati ayat tentang perlindungan, beliau memohon perlindungan".
Disadur dari: Al-Itqan fi Ulumil Quran, Imam Jalaluddin Asy-Suyuti
COMMENTS