Almalafa, Hijab Wanita Cordoba

Almalafa, Hijab Wanita Cordoba

Catatan Sejarah | Biarpun Cordoba telah jatuh ke tangan kristen spayol, namun kebiasaan memakai "almalafa (hijab)" masih terus berjalan, sampai ketika tahun 1500an hijab dilarang total disana oleh kristen spanyol. #lostislamicworld

sumber gambar

Aleppo, Sebelum dan Sesudah Pecah Perang

Perang selalu menyisakan banyak korban, entah ia korban nyawa, maupun korban harta. Demikianlah yang terjadi pada peperangan yang berlangsung di Suriah, siapapun yang bertikai, tetap saja rakyat sipil yang merupakan korban terbanyak.

Berikut ini beberapa foto dari boredpanda.com yang menggambarkan suasana kota Aleppo,  sebelum dan sesudah pecah perang:
Aleppo, Before adn After Civil War
Aleppo, Before adn After Civil War

Aleppo, Before adn After Civil War
Aleppo, Before adn After Civil War

Arsitek Muslim



Arsitektur Islam berkembang sangat luas baik itu di bangunan sekuler maupun di bangunan keagamaan yang keduanya terus berkembang sampai saat ini. Arsitektur juga telah turut membantu membentuk peradaban Islam yang kaya. Bangunan-bangunan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan arsitektur Islam adalah masjid, kuburan, istana dan benteng yang kesemuanya memiliki pengaruh yang sangat luas ke bangunan lainnya, yang kurang signifikan, seperti misalnya bak pemandian umum, air mancur dan bangunan domestik lainnya. [wikipedia]


Baca Juga:
Fiqih Arsitektur

Menulislah Agar Ilmu Kekal

Oleh: Muhammad Iqbal

Menulis merupakan suatu usaha untuk mengekalkan ilmu.karena jika ilmu hanya disampaikan melalui lisan saja ,suatu saat orang yang yang berilmu itu sudah tiada maka ilmu pun akan hilang bersamaan dengan ahlinya .

Ilmu itu akan tetap kekal jika dalam bentuk tulisan,seandainya saja alquran tidak dibukukan seperti sekarang ini,maka bagi kita manusia awan ini tidak dapat lagi melihat dan membaca alquran.inilah usaha yang dilakukan oleh saydina abu bakar ra,mengingat banyaknya para hufadz alquran yang syahid dalam peperangan .

Singkatnya masa kepemimpinan saydina abu bakar membuat proses penulisan alquran tidak rampung hingga dilanjutkan pada masa kekhalifahan saydina umar ,dan alquran inipun rampung pada masa kekhalifahan saydina usman bin affan ra sehingga alquran ini juga dikenal dengan nama resam usmany

Tradisi menulis ini pun berlanjut hingga sekarang ,dimana para alim ulama menulis kitab dalam berbagai fan ilmu.

Imam Bukhari meninggalkan kampong halamannya untuk belajar dan menulis berbagai macam hadits yang diperoleh dari narasumber terpecaya,sehingga hadits hadits yang termaktub di dalam shahih bukhari adalah hadits yang sohih.

Imam Syafii menulis satu karya yang sangat monumental yang diberi nama ar-risalah yang merupakan surat menyurat imam Syafii dengan  Abdurrahman bin Mahdi yang berisikan ilmu tentang al-quran,hal ihwal yang ada didalam al-quran serta berbagai hadits.

Para ulama pun menulis berbagai macam kitab dalam bentuk matan(متن),syarah(شرح) dan hasyiah(حاشية).Motivasi para alim ulama menulis berbagai macam kitab ada yang merupakan permintaan teman seperti Abi Syuja’(Ahmad bin Husin bin Ahmad Ashfihany) yang mengarang kitab matan alghoyatu wa taqrib sebagai jawaban atas permintaan temannya agar membuat suatu kitab yang ringkas dan padat supaya mudah dipelajari dan dipahami.

Ada pula para ulama menulis kitab kitab dalam bentuk syarah dan hasyiah sebagi bentuk komentar dan menambah surah serta dalil terhadap suatu matan,seperti ibmu qosim al-ghazy yang membuat kitab fathul qarib sebagai syarah dari matan Abi Syuja’ dan Syeh Ibarahim al-bajuri dengan hasyiah al-bajuri.

Disamping untuk mengabadikan ilmu dalam bentuk tulisan para alim ulama begitu tulus dan ikhlas dalam menulis,didalam muqaddimahnya mereka menuliskan نفع الله بها“semoga Allah memberi manfaat pada kitab ini”

Sebagai bukti keikhlasannya ,imam Ashshonhajiy selesai mengarang satu kitab imu nahwu beliau meletakkan kitabnya di atas sungai sambil berkata jurru miyah(mengalirlah air) maka kitab itupun tetap terapung dan tidak tenggelam,menandakan bahwa kitab karangan beliau layak untuk di publikasikan dan dipelajari oleh masyarakat,sehingga beliau menamakan kitab ini Ajjurumiyah(الجرومية).

Imam Yahya ibn syarifuddin Nawawi mengarang kitab hadits Matan Arba’in an-nawawiyah(الأربعين النووية) karena begitu besarnya balasan bagi siapa saja yang bisa menghafal 40 hadits,maka beliau pun ikut mengarang kitab yang berisikan 40 hadits,padahal sudah banyak para ulama sebelum beliau yang mengarang kitab hadits arba’in seperti Abdullah ibn Mubarrak,Muhammad ibn Aslam ath-thusiy,Hasan ibn Sufyan an-nasaiy dan lainnya.

Walaupun hadits yang menyatakan tentang  fadhilah menghafal hadits ini tergolong dhaif,mereka tetap mengarang kitab matan arba’in sebagai ibadah karena dibolehkan beramal dengan hadits dhoif untuk fadhilah amal(فضائل الأعمال)

Karomah ulama disaat menulis

Syeh Nawawi al-bantani merupakan ulama nusantara yang menjadi rujukan ulama hijaz,di saat beliau menulis  kitab syarah “Bidayatul Mujtahid” karangan Imam Ghazali ,lampu minyak beliau padam sedangkan beliau menulis sambil menunggangi unta,beliau berdoa kepada Allah jika tulisan ini bermanfaat berikanlah penerangan,seketika itu keluarlah api dari jempol kaki beliau yang menjadi sumber cahaya untuk melanjutkan tulisannya.

Imam ibn Naqib Rahimahullah menghikayahkan manaqib Imam Zakariya Muhyiddin ibn Syaraf an-nawawi ad-dimsyaqi lebih dikenal dengan Imam Nawawi,disaat beliau menulis penerangan beliau padam,maka menyalalah telunjuk tangannya yang kiri.

Imam Rafi’i disaat beliau mengarang satu kitab penerangan beliaupun padam ,maka bercahayalah pohon kurma sebagai penerang untuk ,melanjutkan menulis .

Inilah sebagian dari manaqib para alim ulama dalam menulis,bagaimana dengan kita ?

Mulailah menulis walaupun hanya tulisan ringan ,karena terdapat sedikit ilmu yang banyak manfaatnya dari sebuah tulisan.namamu akan tetap dikenang walau jasad sudah tiada sebab kebaikanmu terhadap orang lain dan karena karya karyamu.

(*)Santri MA’HAD  DARUL FALAH ULEE GLEE PIJAY

Aceh Berduka


Musibah gempa yang berkekuatan 6.4 SR tadi subuh (7 Desember 2016) menyisakan banyak duka bagi masyarakat Aceh, terutama bagi warga yang berada di kawasan Pidie Jaya. Ada banyak Banyak bangunan yang rubuh, juga beberapa korban meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan.

Termasuk Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga. Lantai pertama bangunan kampus IAI Al-Aziziyah yang berlantai 4 roboh, kubah Mesjid juga roboh sehingga beberapa santri yang sedang menunaikan shalat tahajud di dalam Mesjid harus dilarikan ke rumah sakit akibat terkena reruntuhan bangunan, namun tidak ada korban jiwa dalam musibah yang terjadi di Dayah MUDI.

Mari kita doakan, semoga Allah memberi kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi musibah ini.

Mengingat Mati dengan Ziarah Kubur

Oleh: Tia Fitriani Arif

Ziarah kuburan adalah satu amal ibadah yang dianjurkan untuk kita amalkan. Bahkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam begitu menekankan agar kita menziarahi kuburan. cara untuk mengingat-ingat kematian. Salah satunya dengan berziarah ke makam para keluarga atau ke makam alim ulama. untuk mendoakan arwah-arwah beliau yang sudah tiada. Dekat dengan kuburan berarti kita akan ingat mati

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

زوروا القبور فإنها تذكركم الموت
“Berziarahlah kalian ke kuburan, karena ziarah kubur mengingatkan kalian akan kematian” (HR. An Nasai dan lainnya)

Sebab mau tidak mau kita ini adalah DAFTAR ANTRIAN MENUJU KEMATIAN. marilah kita jadikan kuburan sebagai tempat untuk melakukan tafakur (perenungan). Merenungi bila kita kesepian dan tidak ada kawan, saudara atau siapa pun kecuali hanya amal ibadah kita selama di dunia. Jangan jadikan pula sebagai tempat yang angker atau menyeramkan.

Kita akan menjadi penghuninya menunggu hari persidangan apakah kita masuk surga atau neraka kelak. Itulah rumah kita yang abadi. bukan rumah yang sekarang kita tempati. Sebagai makhluk berakal, setiap manusia sadar benar bahwa kita akan mati. Dan orang yang paling cerdas adalah orang yg paling banyak mengingat Kematian.

Dalam sebuah Hadits Hasan, Rasulullah saw bersabda:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّهُ قَالَ: كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنَ الْأَنْصَارِ، فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ؟ قَالَ: «أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا» ، قَالَ: فَأَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ؟ قَالَ: «أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا، وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا، أُولَئِكَ الْأَكْيَاسُ» [رواه ابن ماجه بإسناد حسن]

Artinya: “Dari Ibnu Umar berkata: “Ketika aku bersama Rasulullah saw, tiba-tiba datang seorang laki-laki Anshar. Setelah mengucapkan salam kepada Nabi, ia bertanya: “Ya Rasulallah, siapakah orang mukmin yang paling utama?” Rasulullah saw menjawab: “Yang paling baik akhlaknya”. Laki-laki itu bertanya kembali: “Lalu siapakah orang mukmin yang paling cerdas?” Rasulullah saw bersabda: “Yaitu orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling banyak mempersiapkan bekal untuk hari kemudian. Itulah orang-orang cerdas” (HR. Ibnu Majah dengan sanad hasan).

Orang yang paling banyak mengingat kematian itu dianggap Rasulullah SAW sebagai orang yang cerdas dan pintar karena orang yang paling banyak mengingat mati itulah yang paling lengkap persediaan (sangu/bekal) untuk mati, sehingga dialah orang yang mendapat kemuliaan di dunia dan kehormatan di akhirat nanti. Rasulullah SAW pun juga bersabda ”Bila hati seorang dimasuki oleh Nur (Cahaya Iman), maka itu akan menjadi lapang dan terbuka”.

Dari ucapan Rasulullah itu banyak orang yang bertanya, apakah tandanya hati yang lapang dan terbuka itu? Rasulullah pun menjawab,”Ada perhatiannya terhadap kehidupan yang kekal di akhirat nanti, dan timbul kesadaran dan pengertiannya terhadap tipu daya kehidupann dunia sekarang ini, lalu dia bersedia menghadapi mati sebelum datangnya mati itu.” (Hibnuurai). Akhirnya Rasulullah SAW memiliki sabda yang singkat namun tegas untuk kita semua umatnya yang beriman:”CUKUPLAH MATI ITU SEBAGAI GURU ATAU PELAJARAN”.

Dan sebodoh-bodoh manusia di dunia ialah orang yang lupa atau tak pernah mengingati akan mati. sama bodohnya dengan kerbau, sapi dan kambing. Lihatlah kambing, sapi atau kerbau itu, dengan jarak hanya beberapa meter saja dari tempat pembantaian, namun kambing sapi dan kerbau itu belum juga sadar bahwa dia akan segera mati disembelih di tempat pembantaian itu.

Perhatiannya di saat itu masih 100% kepada rumput yang hijau atau kambing, sapi atau kerbau betina. Karena kebodohan itu, dia masih main-main, guyonan atau berkelahi satu sama lain. Alangkah bodohnya kambing, sapi dan kerbau itu. Dan begitu pulalah keadaannya orang-orang yang lupa atau tak pernah ingat akan mati itu. Bukan saja bodoh, tetapi dada atau hatinya menjadi sempit, dada dan hatinya menjadi gelap gulita, tak ada sinar atau cahaya padanya. Seperti orang-orang yang tersangkut jaringan NARKOBA.

Kebanyakan orang melihat kematian itu jauh dari diri mereka. Asumsi yang menyatakan bahwa mereka yang mati pada saat sedang tidur atau karena kecelakaan merupakan orang lain; dan apa yang mereka [yang mati] alami tidak akan menimpa diri mereka! Semua orang berpikiran, belum saatnya mati dan mereka selalu berpikir selalu masih ada hari esok untuk hidup.

Bahkan mungkin saja, orang yang meninggal dalam perjalanannya ke sekolah atau terburu-buru untuk menghadiri rapat di kantornya juga berpikiran serupa. Tidak pernah terpikirkan oleh mereka bahwa koran esok hari akan memberitakan kematian mereka. Sangat mungkin, selagi anda membaca artikel ini, anda berharap untuk tidak meninggal setelah anda menyelesaikan membacanya atau bahkan menghibur kemungkinan tersebut terjadi.

Mungkin anda merasa bahwa saat ini belum waktunya mati karena masih banyak hal-hal yang harus diselesaikan. Namun demikian, hal ini hanyalah alasan untuk menghindari kematian dan usaha-usaha seperti ini hanyalah hal yang sia-sia untuk menghindarinya.

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلاَقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. [Al Jumu’ah:8].

Manusia yang diciptakan seorang diri haruslah waspada bahwa ia juga akan mati seorang diri. Namun selama hidupnya, ia hampir selalu hidup untuk memenuhi segala keinginannya. Tujuan utamanya dalam hidup adalah untuk memenuhi hawa nafsunya. Namun, tidak seorang pun dapat membawa harta bendanya ke dalam kuburan. Jenazah dikuburkan hanya dengan dibungkus kain kafan yang dibuat dari bahan yang murah. Tubuh datang ke dunia ini seorang diri dan pergi darinya pun dengan cara yang sama. Modal yang dapat di bawa seseorang ketika mati hanyalah amal-amalnya saja.

(*)Pelajar dari kabupaten Bengkalis.

Tuhan pun Bersyukur Kepada Hambanya


Oleh: Muhammad Ikbal

عن ابي هريرة عن النبي صلى الله عليه و سلم ان رجلا راى كلبا يأكل الثرى من العطش,فأخذ الرجل خفه يغرف له حتى أرواه,فشكر الله له فأدخله الجنة
Dari Abu Hurairah daripada Nabi SAW :bahwa seorang laki laki melihat seekor anjing yang sedang menjilat tanah karena kehausan ,maka lelaki tersebut melepas sepatunya dan mengambil air dengan sepatu tersebut untuk diminumkan kepada anjing tersebut hingga kenyang,maka Allah bersyukur  kepada lelaki itu dan memasukkannya ke dalam surga.

Lihatlah  betapa mudahnya Allah memasukkan hambanya kedalam syurga,hanya dengan memberi minum kepada anjing yang sangat kehausan,tetapi kita sering melupakan hak dan kewajiban kita kepada makhluk Allah yang lain yaitu hewan dan tumbuhan .

Perlu kita ketahui ,bahwa manusia adalah makhluk yang social,tidak hanya sosial dengan sesama manusia, tapi manusia juga dituntut untuk berperilaku social terhadap hewan dan tumbuhan.

Apa bentuk sosial kita terhadap hewan?

Sering kita melihat seeokor kucing yang memelas manja saat kita menyantap hidangan makanan di rumah atau di jalan ,terkadang kita terlanjur mengusir sambil bergumam “dasar kucing malas,pergi sana cari rezeki di sawah,cari tikus sana”

Memang benar kebanyakan kucing yang sudah terlalu dekat dengan manusia akan sangat manja ,namun kita pun tidak boleh langsung berkata seperti itu,,ya kadang kita merasa jengkel dengan sikap kucing itu,pun begitu sedikit perhatian perlu kita berikan,karena kita tidak akan tahu bahwa kucing itu pun berdoa untuk siapa saja yang berbaik hati padanya .

Pernah suatu hari ketika wali allah abu Ibrahim wayla berkunjung ke daerah tanoh abee (tanah abu,aceh besar) untuk menjumpai seorang anak kecil,abu datang disaat anak kecil ini sedang memberi makan ayam,lalu dia meminta abu untuk menunggu sejenak karena dia sedang memberi makan ayam yang tidak berdosa.

Sungguh besar hikmah didalam cerita ini,anak ini lebih mendahulukan memberi makan  ayamnya  ketimbang berjumpa dengan wali allah,karena manusia juga berdosa sedangkan hewan tidak

Dengan kebaikan kebaikan seperti inilah allah berterima kasih dan memasukkan hambanya ke dalam surga

Di dalam redaksi yang lain:

فشكر الله له فغفر له,قالو يا رسول الله ان لنا فى البهائم أجرا؟فقال أن فى كل كبد حرى رطبة أجرا
“Maka Allah berterima kasih padanya dan mengampuninya,para sahabat bertanya  wahai rasulullah apakah kita bisa meraih pahala dari binatang,maka nabi menjawab sesungguhnya pada setiap hati yang basah itu pahala”

Selama hati manusia itu masih hidup,masih ada tuhan di hatinya maka ada potensi untuk beribadah dan berpahala walau hanya berbuat baik terhadap binatang.Tetapi jika hati manusia sudah mati maka akan sulit baginya untuk berbuat kebaikan.Sebagaiman yang telah disebutkan tentang orang yang telah dikuncikan hatinya dari kebaikan,tidak lagi mendengar kebaikan dan tidak dapat lagi melihat kebaikan .

Betapa dalamnya mutiara ilmu di dalam hadits ini dimana ada beberapa pelajaran yang dapat kita petik diantaranya:
  • Allah menampakkan bagaimana seharusnya kita menjaga hak dan kewajiban terhadap       bintang,karena mereka juga ciptaan Allah,mereka juga bertasbih dan beribadah.
  • Jagalah hatimu sekuat mungkin,jangan sampai Allah memalingkan hatimu sehingga kamu jauh dari mengingat Allah
  • Dengan berbuat baik terhadap binatang menjadi sebab mendapat pengampunan dan surge Allah.
  • Berbuat baiklah kamu,apapun itu selama masih dalam batasan syar’i.Karena kita tidak tahu dari amal baik mana Allah meridhoimu untuk masuk syurganya.
و الله أعلم بالصواب

Muhammad Ikbal - Santri  Ma’had Darul Falah Uleeglee Pijay