Oleh: Saiful Hadi
Sebuah catatan dari seminar Nasional "Mempertegas Sejarah Awal Islam di Nusantara" yang berlangsung di Aula Pascasarjana UIN Ar-Raniry pada 15 mei 2017, menurut pemaparan Prof Azyumrdi Arza, Islam masuk ke Nusantara tidak mungkin melalui gujarat sebagaimana yang dipelopori oleh Snouck Hongarje, alasannya karena gujarat saat itu masih didominasi oleh hindu sehingga tidak logis jika islam dibawa dari sana menuju nusantara.
Penyebaran islam dibawa oleh para sufi pengembara bukan oleh pedangan sebagaimana yang sering didegung2kan, oleh para Sufi islam dibawa langsung dari Mekah dan masuk melalui Samudera Pasai yang saat itu dipimpin oleh Sultan Malik Al Shalih yang sebelumnya bernama Merah Silu.
Oleh karena itu, tidak logis jika disebutkan titik nol islam berada di Barus, sebab tidak ada bukti otentik yang menunjukkan bahwa Islam nusantara pertama kali berada di sana, sebab faktanya justru di Pasai lah awal mula peradaban Islam di Nusantara bermula.
Lain halnya menurut Dr. Husaini Ibrahim, MA, Islam di nusataran justru dimulai dari Lamuri yang berada di Aceh Besar sekarang, hal ini berdasarkan ditemukannya artefak2 yang jauh lebih tua dan mempunyai indikasi kuat bahwa dari sinilah islam bermula di Nusantara.
Kesimpulannya, dari hasil pemaparan para Narasumber, tidak ada data-data yang valid yang menujukkan bahwa Barus sebagai titik nol Islam.
COMMENTS