Khutbah Jumat: Jangan Dekati Zina


Jangan Dekati Zina


Oleh: Tgk. Ikhram M. Amin, S.S, M.Pd

Pimpinan Pesantren Al Manar Cot Iri Aceh Besar 


Aceh merupakan daerah yang diatur keistimewaannya dengan UU Nomor 44 tahun 1999 tentang Keistimewaan Aceh, selanjutnya diatur pula dengan qanun tentang syariat Islam. Karena itu,  seharusnya di Aceh tidak ada lagi kemaksiatan dengan berlakunya dasar hukum tersebut. Apalagi dengan disahkannya UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA), maka Aceh sudah dapat mengatur sendiri dari segala sektor. Salah satunya untuk “menghadang” kemaksiatan yang dewasa ini merajalela, seolah-olah pemerintah mengabaikan amanah UUPA dan pelaksanaan syariat Islam di Aceh. Tak heran kita lihat dan baca di media  masa baik elektronik maupun media cetak maraknya perzinaan.


Perzinaan atau pelanggaran syariat Islam telah dilakukan secara masif atau tersembunyi di hotel-hotel, di tempat-tempat kos.  Hal ini kurang tersentuh oleh Pemerintah Aceh, maupun kabupaten/kota, karena bisa jadi keterbatasan pengawasan, finansial dan lain-lain. Akan tetapi, ini merupakan tanggungjawab kita secara moral, supaya Aceh tidak datang musibah yang kedua kali seperti tsunami dan gempa bumi.


Rasullulah SAW menyebutkan dalam matan hadisnya, “Barangsiapa diantara kalian yang melihat kemungkaran, maka hendaklah dia mengubah dengan kekuasaan yang ada pada dirinya (pemimpin), apabila dia tidak mampu hendaknya dia mengubah keadaan dengan lisannya (menasihatinya) dan apabila juga tidak mampu, maka hendak dia mengubah dengan membenci perbuatan tersebut (dengan hatinya), dengan kata lain dia membenci dengan tidak ikut-ikut terhadap maksiat tersebut.


Dosa besar


Ada beberapa dosa besar yang dibenci oleh Allah SWT salah satunya adalah zina yaitu melakukan hubungan seks yang belum ada ikatan nikahnya. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak kudapati dosa besar setelah berbuat syirik kepada Allah, kecuali orang yang memasukkan benihnya ke dalam rahim yang belum ada kehalalannya (wanita yang belum ada ikatan nikah)”.


Imam Ahmad rahimahullah berkata, “Aku tidak mengetahui setelah pembunuhan dosa yang besar daripada zina”.


Zina adalah satu dosa yang mengumpulkan semua keburukan dan kurangnya agama, hilangnya warak, rusaknya muruah, pengkhianatan, kebohongan, hilangnya sifat malu, lemahnya keyakinan, rusaknya keturunan, serta menghilangkan kenikmatan yang Allah halalkan. Zina juga menjerumuskan ke dalam penyesalan yang tak berkehabisan dan puncaknya, kembali dalam kehinaan hewani, bahkan lebih rendah, serta memperoleh kemarahan Allah.  


Di antara penyebab seseorang terjerumus ke dalam perbuatan yang nista ini  ialah lemah iman dan keyakinan terhadap hari pembalasan. Dalam hal ini, Allah berfirman  tentang ciri-ciri ibadurrahman:


“Dan mereka adalah orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar dan mereka tida berzina. (QS Al-Furqan: 68)


Nabi kita Muhammad  bersabda: “Tidak berzina seorang pezina ketika ia berzina sedang ia beriman”. (HR Bukhari dan Muslim)


Menahan pandangan 


Pandangan adalah awal dari ketergelinciran, sebab mata adalah jendela hati, maka dari itu ketika Allah ingin menjaga kemuliaan orang-orang yang beriman dengan perintah menjaga kemaluan mereka. Allah awali perintah tersebut dengan perintah menundukkan pandangan dari yang diharamkan, baik laki-laki maupun perempuan, karena pandangan kepada yang haram adalah salah satu panah dari panah    setan. Panah    itu    dapat memindahkan seseorang kepada    titik-titik  kehancuran, walaupun pandangan itu pada awalnya tidak disengaja.


Allah berfirman: “Katakanlah kepada laki-laki beriman hendaklah mereka menahan pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka, yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”.


Imam Al-Qurthubiy rahimahullah berkata: Sesungguhnya Imam Asya’biy berpendapat makruh hukumnya seorang laki-laki berlama-lama memandangi anak perempuannya  atau berlama-lama memandangi ibunya  atau berlama-lama memandangi saudarinya,  padahal zaman dimana imam Asya’bi hidup lebih  baik dari zaman kita saat ini dan kata beliau haram hukumnya seorang laki-laki memandangi berulang-ulang mahramnya dengan pandang syahwat.


Rasulullah SAW dalam matan hadisnya menyebutkan tiga azab yang didapatkan di dunia dan tiga lainnya di akhirat bagi penzina yang tidak bertaubat kepada Allah SWT. Dosa yang didapatkan di dunia adalah yang pertama, hilangnya kewibawaan (kehormatan). Kedua, terus hidup dalam kefakiran dan ketiga, Allah pendekkan usianya. Sedangkan di akhirat, pertama murkanya Allah kepadanya. Kedua, Allah susahkan dikala hisabnya dan ketiga jaminan masuk neraka. 


Segera taubat 


Oleh karena itu, orang yang terlanjur terjerumus ke dalam perbuatan nista ini, dengan segala bentuknya hendaklah segera bertaubat kepada Allah sebelum terlambat. Sebelum perbuatan ini menjadi kecanduan seseorang, sebab jika hal itu terjadi, maka  akan sangat sulit baginya untuk bertaubat dan meninggalkan perbuataannya.


Berhentilah sebelum Allah menghukum kita dengan mencabut kenikmatan dari apa yang Allah halalkan untuk kita sebagai salah satu bentuk hukuman dunia. Ketahuilah, tabiat syahwat itu tidak akan pernah dapat dipuaskan dengan memperturutkannya. 


Imam Ibnu Al-Qayyim berkata: “Para pecandu syahwat itu akan terus-menerus ketagihan untuk melakukannya sampai pada kondisi mereka tidak lagi merasakan kenikmatan ketika melakukannya, sedang mereka tidak lagi mampu untuk meninggalkannya”.


Karena itu, mari berhenti sebelum kita tidak mampu lagi untuk berhenti.  Bila penyesalan telah menyelimuti sanubari dan tekad tidak mengulangi perbuatan nista ini telah bulat, istighfar kepada Allah SWT senantiasa dipanjatkan. Bila jalan-jalan yang akan menjerumuskan kembali ke dalam kenistaan ini telah ditinggalkan, semoga berbagai dosa dan hukuman Allah SWT atas perbuatan ini dapat terhapuskan.


Lantas, bagaimana halnya dengan hukuman dera atau cambuk yang belum ditegakkan  atas pezina tersebut, apakah taubatnya dapat diterima?


Ada satu kisah menarik pada zaman Nabi SAW. Adalah sahabat Ma’iz bin Malik radhiyallahu ‘anhu mengaku kepada Rasulullah SAW bahwa ia telah berzina. Berdasarkan pengakuan ini, Rasulullah SAW memerintahkan agar ia dirajam. Tatkala rajam telah dimulai dan sahabat Ma’iz merasakan pedihnya dirajam, ia pun berusaha melarikan diri. Akan tetapi, para sahabat yang merajamnya berusaha mengejarnya dan merajamnya  hingga meninggal. 


Ketika Rasulullah SAW diberitahu bahwa Ma’iz radhiyallahu ‘anhu berusaha melarikan diri, beliau SAW bersabda: “Tidahkah kalian tinggalkan dia, mungkin saja ia benar-benar bertaubat, sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengampuninya?” (HR  Ahmad, Abu Dawud, dan   Ibnu Abi Syaibah).


Berdasarkan hadits ini dan hadits lainnya, para ulama menyatakan bahwa orang yang berzina, taubatnya dapat diterima Allah SWT, walaupun tidak ditegakkan hukum dera atau rajam baginya, apalagi seperti di zaman sekarang ini, dimana hukum-hukum syariat belum ditegakkan. 


Di antara yang menguatkan pendapat ini ialah firman Allah SWT:  “Dan orang-orang yang tidak menyembah sesembahan lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan alasan yang  benar, dan tidak berzina; barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat pembalasan atas dosanya. Yakni akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari kiamat, dan ia akan kekal dalam adzab itu dalam keadaan terhina. 


Firman Allah SWT: Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shalih, maka kejahatannya diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi      Maha Penyayang”. (QS Al-Furqan: 68-70)


Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Kejelekan yang telah lalu melalui taubatnya  yang sebenar-benarnya akan berubah menjadi kebaikan. Yang demikian itu, karena setiap kali pelaku dosa teringat lembaran kelamnya, ia menyesali, hatinya pilu, dan bertaubat atau memperbaharui penyesalannya.


Dengan penafsiran ini, dosa-dosa itu berubah menjadi ketaatan kelak pada hari kiamat, walaupun dosa-dosa itu tetap saja tertulis atasnya. Akan tetapi, semua itu tidak membahayakannya. Bahkan akan berubah menjadi kebaikan pada lembaran catatan amalnya, sebagaimana dinyatakan dalam hadits-hadits shahîh, dan keterangan ulama salaf. 


Editor: Smh  


#Khutbah Jum’at di Masjid Besar Abu Indrapuri,  Aceh Besar, 25 November 2022/30 Rabiul Akhir 1444 H 


[next]

Daftar Khatib dan Imam Jum'at se-Aceh Besar

25 November 2022 / 30 Rabiul Akhir 1444 H

1. Masjid  Darul Falah Cot Keu Eung
Khatib : Tgk. Abdul Rasyid Ulee Titi
Imam : Tgk. H. Syarifuddin Puteh

2. Masjid  Babussalam Kem. Lam Ujong, Kec. Krueng Barona Jaya
Khatib : Tgk. Suryadi, MA {Cot Keueng}
Imam : Tgk. Hasanuddin Dahlan, MA

3. Masjid Al Ikhlas Ie Alang-Kuta Cot Glie
Khatib : Ust. Sunardi Abdurrahim
Imam : Ust. Sunardi Abdurrahim

4. Masjid Istiqomah Kec. Simpang Tiga 
Khatib : Abu Ramli Basyah
Imam : Abu Ramli Basyah

4. Masjid Jamik Al Ittihadiyah Kec. Seulimeum
Khatib : Tgk. H. Mawardi TA
Imam : Tgk. H. Azhari

5. Masjid Jamik Buengcala Kec. Kuta Baro
Khatib : Dr. H. Tgk.  Muhibudthabari, MA
Imam : Tgk. Zulfikar

6. Masjid Besar Madinatussalam, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. Marwan
Imam : Tgk. Marwan

7. Masjid Nurul Hikmah Gp. Paroy, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. Bustami
Imam : Tgk. Abdullah

8. Masjid Baitul Muttaqin Gp. Glebruek, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. M. Daud
Imam : Tgk. Marzuki

9. Masjid Nurul Falah Kem. Blangme, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. Baharuddin
Imam : Tgk.  
Baharuddin

10. Masjid Baitussalam Gp. Umomg Seribe, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. Tarmilih
Imam : Tgk. Tarmilih

11. Masjid Al Qurban Gp. Birek, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. Muslem
Imam : Tgk. Muzakkir

12. Masjid Ahlussunnah Waljamaah Gp. Lamjuhamg, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. Ibrahim
Imam : Tgk. Ibrahim

13. Masjid Baitut Taqwa Gp. Pasi, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. Arifin
Imam : Tgk.  Bakhtiar

14. Masjid Asy Syafieyah Gp. Utamong, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. Nawi
Imam : Tgk. Umran

15. Masjid Al Ikhlas Gp. Jantang, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. M. Ramli
Imam : Tgk. Ibnu Sya'ban

16. Masjid Darut Thalibin Gp. Krueng Kala, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. Azhar
Imam : Tgk. Azhar

17. Masjid Al-Falah Lamjampok Kec.Ingin Jaya
Khatib : Tgk. Azhari
Imam  :  Tgk Muhammad Azhari 

18. Masjid Al-Fatah Kem. Sungai Limpah Kec. Sukamakmur
Khatib : Tgk. Martunis
Imam: Ust. Azhari, S.Pd.I

19. Masjid Babussalam Kem. Lamkunyet Kec. Darul Kamal
Khatib : Abu Darimi
Imam : Abi Muhibuddin

20. Masjid Babul Maghfirah, Tanjung Selamat, Kec. Darussalam.
Khatib : Tgk Safriansyah
Imam: Tgk M. Aji Adam

21. Masjid Baburridha Lam ilie, Kec. Indrapuri
Khatib : Tgk. Syahbuddin TA. Imam : Tgk. Suryadi Jamil, S.Ag 

22. Masjid Nurul Huda Gp. Deudap, Pulo Aceh
Khatib : Tgk. Nafiah
Imam : Tgk. Awaluddin

23. Masjid Babul Iman Limo, Kec. Indrapuri
Khatib : Tgk. Asri
Imam : Tgk. Asri

24. Masjid Al Ishlah Kec. Lhoknga 
Khatib : Tgk. Ramza
Imam : Tgk. Umairi 

25. Masjid Asy-Syuhada Lampanah, Kec. Indrapuri 
Khatib:  Ust. Masrul Marzuki
Imam : Ust. Masrul Marzuki

26. Masjid Besar Al Jihad Kec. Montasik
Khatib : Ust. Khalil Akbar
Imam : Ust. Muhamad Edi 

27. Masjid Jamik Bukit Baro Cot Goh, Kec. Montasik
Khatib : Drs.Tgk. Muslim Hasan
Imam : Ust. Hasanuddin Al Hafidz 

28. Masjid Al Faizin Lampeuneurut,
Kec. Darul Imarah
Khatib : Tgk. Bakhtiar, S.Pd
Imam : Tgk. Bakhtiar, S.Pd

29. Masjid Besar Abu Indrapuri di Sinyeu Kec. Indrapuri 
Khatib :  Ust.  Ikhram, M.Pd
Imam : Tgk. Mukhtaruddin, MA

30. Masjid Tabarru'ad Sihom Kec. Indrapuri
Khatib : Ust. Marfiandi
Imam : Ust. Marfiandi

31. Masjid Baburrayan Tgk Chiek Oemar Diyan, Kec. Indrapuri Aceh Besar
Khatib : Ust. Afrizal Sofyan, S.Pd, M.Pd
Imam : Ust. Rizaldi

32. Masjid Jamik Lambaro Kec. Kuta Baro
Khatib : Tgk. Suhaimi Lam Alu Raya 
Imam : Tgk. Ramli ZZ

33. Masjid Al-Hidayah Yonzipur 16 DA, Kec. Indrapuri
Khatib : Ust. Muhammad David Hidayatullah
Iman : Ust. Musyawir 

34. Masjid Nurul Jadid Gp. Lampeuneuen, Kec. Darul Imarah
Khatib : Tgk. Azhar
Imam. : Tgk. Azhar

35. Masjid Al Muhajirin Mata Ie, Kec. Darul Imarah
Khatb : Ust. Yusrin
Imam : Ust. Yusrin

36. Masjid Besar Samahani Kec. Kuta Malaka 
Khatib : Tgk. Fajri Alaidin
Imam : Abiya Saifullah AR

37. Masjid Rahmatullah Lampuuk, Kec. Lhoknga
Khatib : Tgk. Musliadi Punie
Imam : Tgk. Sulaiman Amin 

38. Masjid At-Taqwa Lampupok, Kec. Indrapuri
Khatib : Tgk. Aminuddin
Imam : Tgk. Al Muzanni, S.Sos

39. Masjid Jamik Nurul Huda Kem. Cot Saluran, Kec. Blang Bintang
Khatib : Tgk. Muhammad Zahri
Imam : Tgk. Khairul Huda

40. Masjid Baitul Makmur Gp. Cot Nambak, Kec. Blang Bintang
Khatib : Tgk. Muhajir 
Imam : Tgk. H. Abdad

41. Masjid As Sajidin Gp. Tanjong, Kec. Ingin Jaya 
Khatib : Prof. Dr. Tgk. Fauzi Shaleh, MA
Imam : Prof. Dr. Tgk. H. Muchsin Nyak Umar, SHI, MA

42. Masjid Baiturrahman Gp. Jantho Baru, Kec. Kota Jatho
Khatib : Tgk. Ahmad Yadi   
Imam : Tgk. M. Juned

43. Masjid Agung Al Munawwarah Kec. Kota Jantho 
Khatib : Tgk. Sirajuddin Amin S.Pd.I 
Imam : Tgk. Husaini Sp.

44. Masjid Jamik Silang Rukoh-Blang Krueng, Kec. Baitussalam
Khatib : Tgk. Asnawi Ulee Titi
Imam : Tgk. Nurdin Ali

45. Masjid Jamik Baitul Adhim Kec. Sukamakmur
Khatib : Tgk. Jufri
Imam : Tgk. Arsyallah

46. Masjid Bustanul Jannah Ajuen, Kec. Peukan Bada
Khatib : Tgk. Ajmalul Hadi
Imam : Tgk. Suwardi

47. Masjid Baiturrahim Lampisang Kec. Peukan Bada
Khatib : Tgk. Ridwan
Imam. : Tgk. Ridwan

48. Masjid Daroy Gp. Punie Kec. Darul Imarah
Khatib : Tgk. Marhaban
Imam : Tgk. Bakhtiar S

49. Masjid Baburrahmah Gp. Mesalee, Kec. Indrapuri
Khatib : Tgk. Irwan
Imam : Tgk. Muhammad Hs.

50. Masjid Baital Maqdis Seout, Kec. Indrapuri
Khatib : Ust. Umeer Martunis, Lc
Imam : Ust. Umeer Martunis, Lc

51. Masjid Jamik Leupung, Kec. Kuta Baro
Khatib : Tgk. Iqbal Cucum
Imam : Tgk. Nurdin Ishaq

52. Masjid Jamik Baitul Ahad Kem. Siem Kec. Darussalam 
Khatib : Tgk. Fathurrahmi, M.Si
Imam :  Tgk. Fathurrahmi, M.Si

53. Masjid Baitul Makmur Kem. Ateuk Kec. Kuta Baro
Khatib : Tgk.Syukri
Imam : Abi Mukhlis 

54. Masjid Jamik Al Munawwarah Kem. Meulayo Kec. Blang Bintang
Khatib : Tgk Mukhlis Abdullah
Imam : Tgk Mukhlis Abdullah

55. Masjid Jami' Babusshuluh Kem. Daroy Jeumpet
Khatib : Tgk. Fauzal Fikra
Imam : Tgk. H. Muslim Ajun

56. Masjid Jamik Baitul Jannah, Kem. Tungkob Kec. Darussalam 
Khatib : Tgk. H. Jasnawi Puni
Imam : Tgk. Harris Nur Iman, SH

57. Masjid Tanoh Lam Ara Tunong, Kec. Kuta Malaka
Khatib : Ust. Farhan
Imam : Ust. Farhan

58. Masjid Tuha Indrapuri Kec. Indrapuri 
Khatib: Ust. Fakhruddin Lahmuddin, M.Pd.
Imam : Tgk. Mukhtaruddin MA

59. Masjid Baitul Maghfirah Gp. Payatieng Kec. Peukan Bada Khatib : Dr. Tgk. Mulia Rahman, S.Pd, MA
Imam : Tgk. Ferdiansyah, SH

60. Masjid Al Ikhlas Kantor LAN, Kec. Darul Imarah
Khatib : Dr. Tgk. Syamsul Bahri
Imam : Tgk. M. Iqbal Hasan, SH.I

61. Masjid Jamik Babussalam Kem. Lamteungoh, Kec. Ingin Jaya
Khatib : Dr. Tgk. H. Sirajuddin Saman
Imam : Dr. Tgk. H. Sirajuddin Saman

62. Masjid Jamik Al Ittihadiyah Gp. Lamreueng, Kec. Ingin Jaya
Khatib : Tgk. Subhan Harun
Imam : Tgk. Jarnawi Syamsuddin

63. Masjid An Nuur TVRI Gp. Gue Gajah, Kec. Darul Imarah
Khatib : Ir. Tgk. H. Abdul Muthalib Bukhari, MM
Imam : Ir. Tgk. H. Abdul Muthalib Bukhari, MM

64. Masjid Nurussalam Kem. Piyeung, Kec. Montasik
Khatib : Tgk. Furqan
Imam : Tgk. M. Juli

65. Masjid Al Munawarah Ateuk Kec. Simpang Tiga 
Khatib : Ust. Nasrullah
Imam : Ust. Nasrullah

66. Masjid Al Hijrah Kompl. PNS Payaroh , Lampeneurut Kec. Darul Imarah 
Khatib : Tgk Sofyan
Imam : Tgk Sofyan

67. Masjid As-Syuhada Gp. Pulot Kec.Leupung 
Khatib : Tgk. Zamzami
Imam : Tgk. Zamzami

68. Masjid Al Ihklas Beuramoe Labuy Kec. Baitussalam             
Khatib : Tgk Munzir         
Imam : Tgk Muhammad Abdullah

69. Masjid Al Muhajirin Komplek Elang Blang Bintang
Khatib : Ust Fadzlul Ridho,  Lc. 
Imam : Ust Fadzlul Ridho,  Lc.  

70. Masjid Jamik Baitul Muttaqin saree Kec. Lembah Seulawah
Khatib : Tgk Ihsan 
Imam : Tgk Usman

71. Masjid Al-Iklas Lubuk Kec. Ingin Jaya
Khatib : Tgk. Hasyimi
Imam : Tgk. H. Rusydi Hamzah

Data penayangan tata laksana shalat Jum'at atas 71 Masjid se Aceh besar ini atas dukungan kerjasama BKM Masjid se Aceh Besar, BKPRMI Aceh Besar dan sejumlah Media Online (SMH/Ridha/Fandi)


  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BSI 7122653484 an. Saiful Hadi


Jumat 25 November 2022


Informasi Kegiatan Jumat, Tanggal 25 November 2022
Masjid Al-Iklas Lubuk Aceh Besar
Peta Lokasi: bit.ly/masjid_lubuk
Informasi ini terselenggara atas kerjasama redaksi catatanfiqih.com dan remaja masjid Al-Iklas lubuk

  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BSI 7122653484 an. Saiful Hadi


Mandi Jumat Agar Terbebas dari Bau Badan



Berbeda dengan hari-hari yang lain, khusus hari jumat terdapat keistimewaan yang tidak ada pada hari lain. Diantaranya adalah mengenai anjuran mandi khususnya bagi yang hendak pergi melaksanakan ibadah jumat. Kesunahan mandi Jumat ini berdasarkan beberapa hadits, di antaranya hadits Nabi ShalaAllahu ‘alaihi Wa Sallam:
   
مَنْ أَتَى الْجُمُعَةَ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ النِّسَاءِ فَلْيَغْتَسِلْ وَمَنْ لَمْ يَأْتِهَا فَلَيْسَ عَلَيْهِ غُسْلٌ   

“Barangsiapa dari laki-laki dan perempuan yang menghendaki Jumat, maka mandilah. Barangsiapa yang tidak berniat menghadiri Jumat, maka tidak ada anjuran mandi baginya”. (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban).   

Berdasarkan hadits shahih tersebut, ulama merumuskan bahwa disunnahkan melaksanakan mandi Jumat bagi orang yang berniat melaksanakan shalat Jumat, meskipun Jumat tidak diwajibkan baginya. Sehingga kesunnahan mandi Jumat ini tidak hanya berlaku bagi laki-laki yang diwajibkan melakukan Jumat, namun juga berlaku bagi anak kecil, hamba sahaya, perempuan dan musafir yang berniat menghadiri shalat Jumat, meskipun mereka tidak diwajibkan melaksanakan Jumat.

Sementara mengenai waktu pelaksanaan mandi Jumat ini sendiri dimulai sejak terbit fajar Shadiq sampai pelaksanaan Jumat. Lebih utama dilakukan menjelang keberangkatan menuju tempat shalat Jumat. Mandi Jumat ini sangat dianjurkan, sehingga meninggalkannya dihukumi makruh, sebab ulama masih berselisih mengenai hukum wajibnya.

Menurut Dr. Abdul Hamid Dayyat, dari Universitas Kairo Mesir sebagaimana dikutip dari dalamislam.com, ia menjelaskan bahwa manfaat kesehatan yang diperoleh seseorang dari aktivitas bangun Subuh dan mandi pada waktu fajar, diantaranya adalah gas O3. Gas O3 berfungsi untuk memberikan pengaruh rileks yang positif pada urat syaraf, mengaktifkan sel-sel otak dan tulang. Gas O3 hanya ditemukan melimpah saat fajar dan akan semakin menghilang saat siang hari.

Selain mandi, juga dianjurkan untuk membersihkan badan dengan mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, menggunting kumis, memotong kuku, bersiwak dan menghilangkan bau badan. Anjuran-najuran ini hukumnya sunnah karena mengikuti sunah Nabi.

Sementara yang terakhir jangan lupa memakai wangian. Tidak ada ketentuan khusus mengenai jenis parfum yang dipakai saat Jumatan, namun lebih utama memakai minyak misik. Anjuran memakai minyak wangi ini berlaku untuk selain orang yang berpuasa, orang yang sedang ihram dan perempuan. Adapun bagi orang yang berpuasa dan perempuan, dimakruhkan baginya mengenakan parfum. Sedangkan bagi orang yang tengah menjalankan ibadah ihram haji atau umrah, hukumnya haram.

  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BSI 7122653484 an. Saiful Hadi



Pemuda Gampong Siron Selenggarakan Dakwah Maulid bersama Abiya Jeunib


Catatanfiqih.com | Pemuda Gampong Siron kemukiman Lamgarot Kec. Ingin Jaya Kab. Aceh Besar mengadakan acara Ceramah Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Acara tersebut bertempat di Menasah Gampong Siron pada malam jumat 17/11/2022.

Kegiatan Dakwah Maulid yang mengusung tema Malam Cinta Rasul Ini di ikuti secara antusias oleh Masyarakat seputar kawasan Ingin Jaya, khususnya warga Gampong Siron.

Dalam kegiatan dakwah ini tampil sebagai penceramah tunggal yaitu Tgk. Muhammad Yusuf atau lebih dikenal dengan Abiya Rauhul mudi yang tentunya sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat Aceh, Beliau dikenal juga dengan sebutan Ayah Anak Yatim, Abiya berasal dari Jeunieb.

Abiya Jeunib Merupakan Pimpinan Dayah Rauhul Mudi. Dalam rangkaian acara ini juga diadakan santunan untuk 21 orang Anak yatim Yang berada di Gampong Siron dan sekitarnya.

Ketua Pemuda selaku koordinator Acara, Anisrullah, dalam laporannya ia menyampaikan kegiatan dakwah maulid ini bisa terlaksana dengan baik atas dukungan penuh dari seluruh warga Gampong Siron yang telah menyumbangkan tenaga dan harta untuk menyukseskan acara ini.

“Alhamdulillah, Acara ceramah maulid ini bisa kita laksanakan sebagimana mestinya dan sukses seperti yang kita harapkan dengan kerja keras dan kekompakan seluruh pemuda Gampong Siron” kata Anis.

Sementara itu, tuha peut Gampong Siron Tgk Saiful Hadi dalam sambutannya mengapresiasi kepada seluruh pemuda Gampong Siron,  Ia berharap dengan terselenggaranya acara ceramah maulid ini dapat mempererat kesatuan dan persatuan, dan kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin setiap tahunnya.

Selanjutnya, dalam ceramahnya, Abiya menyampaikan hidup kita tidak akan berkah jika kita menelantarkan anak yatim, santunilah anak yatim, jika kita Menelantarkan anak yatim maka tunggulah murkanya Allah.

Repoter: SH




  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BSI 7122653484 an. Saiful Hadi


Khutbah Jumat: Bencana dan Transformasi Diri


Oleh: Dr. Fahmi Sofyan, MA
Dosen Tetap Prodi Bahasa dan Sastra Arab UIN Ar-Raniry
dan Anggota MPU Banda Aceh

Adakalanya musibah diterjemahkan sebagai suatu laknat atau kehancuran dan kadang musibah itu sebagai suatu ujian atau cobaan, sebagaimana yang diceritakan dalam al-Qur’an bagaimana ditenggelamkannya pembangkang-pembangkang Nabi Nuh alaihissalam, kaum Ad yang dihancurkan dengan angin badai, kaum tsamud dengan angin badai dan gempa, kaum Nabi Luth alaihissalam yang diluluh-lantakkan oleh Allah SWT. Banyak lagi cerita-cerita dalam al-Qur’an yang menceritakan kaum-kaum yang dilaknat.

Lalu, dimana posisi kita sekarang, apakah termasuk kaum yang dilaknat atau yang sedang diuji oleh Allah SWT. Kita harus memandang setiap musibah yang datang dari dari dua sisi, pertama, kalau seandainya kita sebelum diturunkannya musibah, kita orang yang jauh dari Allah, berbuat maksiat, menzalimi orang, dan tidak pernah mendengar perintah Allah SWT, maka kita termasuk kelompok yang sedang dilaknat oleh Allah SWT.

Hal ini diingatkan dalam Al-Qur’an surat al-Haqqah ayat 5: “Adapun kaum Tsamud Kami hancurkan sebab mereka itu pembangkang”.

Kaum ‘Ad dihancurkan oleh Allah karena perbuatan mereka sendiri yang menentang Nabi Hud dan mereka tidak mau menyembah Allah SWT. Begitu juga kaum Tsamud, mereka diluluh-lantakkan karena mereka menentang Allah SWT dan Nabi Saleh. Maka azab itu akan datang apabila kita berbuat maksiat.

Allah tidak mengazab suatu kaum sebelum mengutus Rasul dan mengajak mereka untuk menyembah Allah SWT, tapi mereka mereka membangkang dan mengolok-ngolok rasulnya. Allah SWT berfirman: “Allah tidak menghancurkan penduduk kampung sebelum mengirim utusan ke kampung itu, yang mengajak mereka dengan membacakan ayat-ayat Kami dan Kami sekali-kali tidak menghancur mereka, kecuali karena mereka sendiri yang berbuat zalim”. (QS al-Qashas: 59)

Kedua, apabila sebelum diturunkan azab kita patuh kepada Allah SWT dan RasulNya, mendengar perintahNya dan meninggalkan segala apa yang dilarang oleh Allah SWT, maka musibah yang datang berupa ujian dari Allah SWT. Allah SWT tidak begitu saja percaya terhadap amal ibadah yang sudah kita lakukan, tetapi harus diuji dulu. “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS al-Ankabut: 2)

Ujian yang datang kepada seorang mukmin untuk mengetahui mana mukmin yang sebenarnya dan mana pendusta, dan hanya mukmin yang terpilihlah yang sanggup menghadapi ujian ini. Maka tidak salah kalau Allah SWT menjuluki mereka dengan orang-orang sabar; sabar terhadap ujian dan ia tahu kalau ujian itu berasal dari Allah SWT.

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”. (QS al-Baqarah:155).

Transformasi Diri

Allah SWT tidak begitu saja percaya dengan amal ibadah yang dilakukan oleh seseorang, melainkan harus diuji terlebih dahulu, makanya kita jangan pernah bangga dengan amal ibadah yang kita lakukan. Ujian yang diberlakukan kepada orang-orang mukmin sifatnya menguji seseorang dan meluruskan agar seorang mukmin melakukan pembenahan terhadap dirinya sendiri kepada hal yang lebih baik.

“Apakah kamu mengira akan masuk kedalam surga begitu saja, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.” (QS Ali Imran: 142).

Ada dua poin penting ujian Allah SWT bagi orang-orang yang beriman; untuk mengetahui bagaimana seseorang bermujahadah melawan hawa nafsunya dan bagaimana kesabaran mereka ketika menerima musibah. Oleh karena itu, mari kita melakukan transformasi diri dimulai dengan mendidik kembali hati, membersihkan hati, dan membiasakan diri untuk sabar.

Dr Yasir Burhami dalam bukunya A’malul Qulub mengatakan, sabar itu dibagi kepada tiga; pertama, sabar terhadap perintah Allah SWT, adalah sabar terhadap segala apa-apa yang diperintahkan oleh Allah SWT seperti shalat, puasa, zakat dan perintah-perintah lainnya. Kedua, sabar tidak berbuat maksiat, adalah bersabar untuk meninggalkan segala bentuk yang dilarang oleh Allah SWT seperti mencuri, berzina dan lain sebagainya. Ketiga, sabar terhadap musibah yang menimpa, seperti sakit dan datangnya bencana.

Balasan dari muhasabah diri yang dilakukan oleh seorang mukmin tidak tanggung diberikan oleh Allah SWT. Untuk mereka akan dipersiapkan surga, karena mereka adalah orang-orang pilihan yang sanggup menghadapi ujian atau cobaan dan mereka bukan orang-orang munafik yang hanya pandai bicara saja tapi tidak berbuat. Bahkan, Ibnu Abbas menyikapi surat Luqman ayat 17 mengatakan, hakikat iman itu ada tiga; mendirikan shalat, amar makruf nahi mungkar dan bersabar terhadap musibah yang menimpa.

Karena itu, kalau ingin menilai keimanan seseorang, nilailah dari salah satu dari tiga unsur di atas. Seorang yang beriman tidak terlepas dari ketiga unsur tersebut, yang pada hakikatnya semua bermuara pada sifat sabar, karena shalat dan amar makruf nahi mungkar sangat butuh kepada kesabaran.

*Teks Khutbah disampaikan di Masjid An-Nuur Komplek TVRI Gampong Gue Gajah, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, 18 November 2022/23 Rabiul Akhir 1444 H

  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BSI 7122653484 an. Saiful Hadi


Jumat 18 November 2022


Informasi Kegiatan Jumat, Tanggal 18 November 2022
Masjid Al-Iklas Lubuk Aceh Besar
Peta Lokasi: bit.ly/masjid_lubuk
Informasi ini terselenggara atas kerjasama redaksi catatanfiqih.com dan remaja masjid Al-Iklas lubuk

  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BSI 7122653484 an. Saiful Hadi


Pengajian Fiqih ke - 35



  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BSI 7122653484 an. Saiful Hadi


Khutbah Jumat: Empat Kunci Masuk Surga Dengan Aman


Aceh Besar – Kepala Bagian Keistimewaan dan Keagamaan Biro Isra Setda Aceh Tgk. H Sulaiman M Hasan Lc, MA akan memulai khutbah Jumat di Masjid Besar Al Jihad Montasik, 11 November 2022/16 Rabiul Akhir 1444 H dengan kisah Abdullah bin Salam, seorang pemimpin agama Yahudi di Madinah.

“Kemudian beliau memeluk Islam setelah kedatangan Nabi ke Madinah. Beliau menceritakan bahwa ketika Rasulullah hijrah ke Madinah rasa ingin tahunya tentang Nabi Muhammad sangat kuat, sehingga beliau ikut menerobos para sahabat yang sedang mengerumuni Rasulullah,” ujarnya.

Sulaiman Hasan menjelaskan, ketika itu dilihat oleh Abdullah bin Salam tidak terlihat tanda-tanda kebohongan sedikit pun di wajah Rasululllah saw, maka perkara yang pertama sekali disampaikan oleh Rasulullah saw ketika itu adalah pertama, tebarkan salam atau tebarkan kedamaian (afsyus salam).

Menurut Penasihat IKAT (Ikatan Alumni Timur Tengah) ini, agama Islam adalah agama yang penuh kedamaian. Umat Islam harus memastikan semua orang aman dan selamat dari kezaliman yang diakibatkan oleh sikap, tindakan, prilaku, serta kebijakan. “Tetangga, masyarakat dan semua orang yang berinteraksi dengan kita, tidak boleh tersakiti, terlukai atau pun terusik,” tegasnya.

“Jadi perintah menebarkan salam atau kedamaian tidak hanya dibatasi kepada orang yang kita kenal saja, tetapi menyeluruh termasuk orang yang tidak kita kenal. Menebarkan salam ini akan menjadi kunci bagi seseorang unttuk masuk surga,” katanya.

Sulaiman Hasan menambahkan, hal kedua yang disampaikan Rasulullah saw adalah memberi makan (at’imut tha’am). Dia menjelaskan, Nabi Ibrahim digelar dengan khalilullah salah satu alasannya karena gemar menjamu makan orang lain, bahkan digambarkan beliau rela berjalan satu hingga dua mil untuk mencari kawan yang bisa makan bersama.

“Jadi termasuk sangat luar biasa yang dipraktikkan oleh sebagian orang, ketika duduk bersama di restoran, kedai kopi, berebut untuk menjadi yang lebih cepat bayar. Ini merupakan satu sikap yang patut diapresiasikan dan perlu dipertahankan,” kata alumni Pascasarjana University Kebangsaan Malaysia ini.

Ketiga, tambah Pengurus Dewan Dakwah Aceh Bidang Hubungan Luar Negeri ini, Rasulullah menganjurkan silaturrahmi sesama kerabat (silul arham). Dalam surah an Nisa’ ayat 1 terdapat dua poin penting: perintah taqwa dan perintah memelihara hubungan kekeluargaan. Allah Swt berfirman, “Dan berikanlah/tunaikanlah haknya kepada kerabat dekat”. (QS Al Isra’: 26)

“Selanjutnya keempat, Rasulullah menyampaikan kunci masuk surga dengan shalat malam atau tahajjuj, shallu bil lail wan nasu niyam. Keutamaan orang shalat tahajjuj adalah, karirnya bagus/maqamam mahmuda; dibimbing disetiap mengawali pekerjaan/rabbi adkhilni mudkhala sidqin; ada solusi setiap ada permasalahan/wa akhrijni mukhraja sidqin; serta selalu ditolong Allah/waj’alli min ladunka sulthanan nasira,” pungkasnya.

Menurut dia, dengan mengamalkan empat hal yang disampaikan Rasulullah tersebut, yakinlah akan menjadi kunci masuk surga dengan aman. Tentu saja kita berharap, semua muslimin dapat menggunakan kuunci-kunci itu dengan baik, sehingga memperoleh surga tertinggi dari Allah Swt di yaumil akhir.
[next]

Daftar Khatib dan Imam Jum'at se-Aceh Besar

Jumat, 11 November 2022 / 16 Rabiul Akhir 1444 H.
1. Masjid Istiqomah Kec. Simpang Tiga
Khatib : Tgk. khairul Ulee Kareng
Imam : Abu Haji Adnan Adam

2. Masjid  Babussalam Kem. Lam Ujong, Kec. Krueng Barona Jaya
Khatib : Dr. Tgk. Tarmizi M. Daud, M.Ag
Imam : Tgk. Hasanuddin Hasan

3. Masjid Darul Falah Cot Keu Eung
Khatib : Tgk. H. Darwin Luqman, Lc
Imam : Tgk. H. Darwin Luqman, Lc

4. Masjid Al Ikhlas Ie Alang-Kuta Cot Glie
Khatib : Tgk. Syukri
Imam : Tgk. Syukri

5. Masjid Jamik Baitul Ahad Kem. Siem, Kec. Darussalam 
Khatib : Tgk. Zulfajri 
Imam : Dr. (HC) Drs. Tgk. H. Jailani Mahmud 

6. Masjid Babussalam Kem. Lamkunyet
Khatib : Tgk. Walis Shadiqin
Imam : Abi Muhibuddin

7. Masjid Baburridha Lam ilie, Kec. Indrapuri
Khatib : Tgk. Zuhri
Imam : Tgk. Thabrani Ibrahim

8. Masjid Jamik Silang Rukoh-Blang Krueng, Kec. Baitussalam
Khatib : Tgk. Azhari, S.Ag
Imam : Tgk. Zulhijmi 

9. Masjid Jamik Al Ittihadiyah Kec. Seulimeum
Khatib : Tgk. Muhammadun
Imam : Tgk. H. Mahdi Usman

10. Masjid Jami' Babul Iman Gp. Limo, Kec. Indrapuri
Khatib : Tgk. Jamal
Imam : Tgk. Jamal

11. Masjid Babul Maghfirah Gp. Tanjung Selamat, Kec. Darussalam
Khatib : Tgk. H. Umar Rafsanjani, Lc., M.A
Imam  : Tgk. H. Umar Rafsanjani, Lc., MA

12. Masjid Al-Falah Lamjampok, Kec. Ingin Jaya
Khatib : Tgk. Khairuman
Imam : Tgk. Muhammad Azhari

13. Masjid Al Ikhlas Beuramoe Labuy, Kec. Baitussalam
Khatib : Tgk. Marjani Muhammad
Imam : Tgk. Muhammad Abdullah

14. Masjid Jamik Baitul Jannah, Kem. Tungkob, Kec. Darussalam 
Khatib : Dr. Tgk. H. Sulfan Wandi, M.Ag
Imam : Tgk. Zaki Mubarak, S.Pd.I

15. Masjid Nurul Jadid Gp. Lampeuneuen, Kec. Darul Imarah
Khatib : Dr. Tgk. Sirajuddin Saman, MA
Imam : Dr. Tgk. Sirajuddin Saman, MA

16. Masjid Al Faizin Lampeuneurut, Kec. Darul Imarah
Khatib : Tgk. H. Anisrullah
Imam : Tgk. H
 Anisrullah

17. Masjid Jamik Buengcala, Kec. Kuta Baro
Khatib : Tgk. Agus Setiawan
Imam : Tgk. Zulfikar

18. Masjid Rahmatullah Lampuuk
Khatib : Tgk. Muhammad Zaki
Imam : Tgk. Sulaiman Amin

19. Masjid Baitul Makmur Kem. Ateuk, Kec. Kuta Baro
Khatib : Abon Taleb
Imam : Tgk. Zulfitri

20. Masjid Besar Madinatussalam Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. H. Masriadi, S.Pd
Imam : Tgk. H. Masriadi, S.Pd

21. Masjid Nurul Hikmah Gp. Paroy, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. Abdullah
Imam : Tgk. Abdullah

22. Masjid Darut Thalibin Gp. Krueng Kala, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. Umran
Imam : Tgk. Marwan

23. Masjid Al Ikhlas Gp. Jantang, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. Abrar
Imam : Tgk. Abrar

24. Masjid Ahlussunnah Waljamaah Gp. Lamjuhang, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. Munadi
Imam : Tgk. Muslem

25. Masjid Baitut Taqwa Gp. Pasi, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. Wandi Jantang
Imam : Tgk. Bakhtiar

26. Masjid Baitul Muttaqin Gp. Glebruek, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. Zulkifli
Imam : Tgk. Ibrahim

27. Masjid Asy Syafieyah Gp. Utamong, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. M. Yasir
Imam : Tgk. M. Yasir

28. Masjid Al Qurban Gp. Birek, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. Maimun
Imam : Tgk. Muzakkir

29. Masjid Baitussalam Gp. Umong Seribe, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. Fahrul
Imam : Tgk. Amrullah

30. Masjid Nurul Falah Kem. Blangme, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. Azhar
Imam : Tgk. Azhar

31. Masjid Bustanul Jannah Ajuen, Kec. Peukan Bada
Khatib : Abi Beutong
Imam : Tgk. Muttaqin

32. Masjid Baital Atik Gp. Iseuum, Kec. Mesjid Raya
Khatib : Tgk. Alaidin
Imam : Tgk. Ahmad Yani

33. Masjid Baital Maqdis Seout, Kec. Indrapuri
Khatib : Ust. Mhd. Hatta Selian, Lc, MA
Imam : Ust. Mhd Hatta Selian, Lc, MA

34. Masjid Agung  Al Munawwarah, Kec. Kota Jantho
Khatib : Tgk. Hasanuddin Dahlan 
Imam : Tgk. Imran Tiana

35. Masjid Lheue Kec. Darul Imarah
Khatib : Tgk. Irzaban
Imam : Tgk. Mashuri

36. Masjid Darul Hasani Gp. Miruek Taman, Kec. Darussalam
Khatib : Dr. Tgk. Samsul Bahri, M.Ag
Imam : Tgk. Masri Wardi Fahrani

37. Masjid Baitul Makmur Kec. Blang Bintang
Khatib : Tgk. Kasem Al Kusyairi
Imam : Tgk. H. Abdad Ahmad 

38. Masjid At-Taqwa Lampupok, Kec. Indrapuri
Khatib : Tgk. Fajri
Imam : Tgk. Muhammad Hifzan

39. Masjid Baitul Kiram Biluy, Kec. Darul Kamal
Khatib : Tgk. Bakhtiar Punie
Imam : Tgk. Jufri Azmi

40. Masjid Baburrahmah Gp. Mesalee, Kec. Indrapuri
Khatib : Tgk. Zainuddin
Imam : Irwansyah

41. Masjid Jamik Nurul Huda Kem. Cot Saluran, Kec. Blang Bintang
Khatib : Abi Muhammad Nasir
Imam : Tgk. Aulia Urrahman

42. Masjid Besar Al Jihad Montasik
Khatib : Ust. Sulaiman Hasan, Lc., MA
Imam : Ust. Muhammad Edi 

43. Masjid Asy-Syuhada Lampanah, Kec. Indrapuri 
Khatib :  Ust. Ismu Ridha, MA
Imam : Ust. Ismu Ridha, MA

44. Masjid Besar Abu Indrapuri di Sinyeu 
Khatib : Ust.  Khairuddin
Imam : Ust.  Musyawir 

45. Masjid Daroy Gp. Punie, Kec. Darul Imarah
Khatib : Tgk. Rahmatullah
Imam : Tgk. Azhari

46. Masjid As Sajidin Komplek Tanjong Indah Bulog, Gp. Tanjong, Kec. Ingin Jaya
Khatib : Dr. Tgk. H. Muhibuttabari, MA
Imam : Prof. Dr. Tgk. H. Muchsin Nyak Umar SH.I, MA

47. Masjid Jamik Baitul Adhim Aneuk Batee, Kec. Sukamakmur 
Khatib : Tgk. Darmawi
Imam : Tgk. Saifullah

48. Masjd Jamik Baitul Muttaqin Saree Kec. Lembah Seulawah
Khatib : Tgk. Zainuddin
Imam : Tgk. Iskandar

49. Masjid Jami' Al Mukarramah Kem. Jruek, Kec. Indrapuri
Khatib : Dr. Tgk. Mufakhir Muhammad, MA
Imam : Drs. Tgk. Awaluddin 

50. Masjid Al Ikhlas Kantor LAN, Kec. Darul Imarah
Khatib : Ust. Mursalin Basyah, Lc, M.Ag
Imam : Ust. Safwan Alhafiz

51. Masjid Al Muhajirin Mata Ie, Kec. Darul Imarah
Khatib  : Ust. Mujahidin Al Hafidz
Imam : Ust. Mujahidin Al Hafidz

52. Masjid Jamik Kem. Leupung, Kec. Kuta Baro. 
Khatib : Tgk. Mawardi
Imam : Tgk. Nurdin Ishaq

53. Masjid Tanoh Lam Ara Tunong, Kec. Kuta Malaka
Khatib : Ust. Marfiandi
Imam : Ust. David Hidayatullah

54. Masjid Tabaruad Sihom 
Khatib : Ust. T. Mardhatillah, SHI, M.Ag
Imam : Ust. T. Mardhatillah, SHI, M.Ag

55. Masjid Al Muhajirin Komplek Elang, Kec. Blang Bintang
Khatib : Ust. Asraf Abdu Syakur, S.Sos.I 
Imam : Ust. Asraf Abdu Syakur, S.Sos.I

56. Masjid Al Ikhlas Lubuk, Kec Ingin Jaya
Khatib : Tgk. H. Muhammad 
Imam : Tgk. Zaini

57. Masjid Miftahul Jannah Krueng Raya, Kec. Mesjid Raya
Khatib : Tgk. Ahmad Taslim
Imam : Tgk. Zulham Zainuddin

58. Masjid An Nuur Komplek TVRI Gp. Gue Gajah, Kec. Darul Imarah 
Khatib : Dr. Tgk. H. Muhammad Hatta,  Lc, M.Ed
Imam : Tgk. Zulmi Aziz Al Hafidz 

59. Masjid Jami' Al Munawarah Kem. Meulayo, Kec. Blang Bintang 
Khatib : Tgk. Muhktar Ulee Titi
Imam : Tgk. Muhktar Ulee Titi

60. Masjid Babul Maghfirah Gp. Payatieng, Kec. Peukan Bada 
Khatib : Dr. Jailani Yunus MA 
Imam : Ust. Junaidi

61. Masjid Baiturrahim Lampisang, Kec. Peukan Bada 
Khatib : Tgk. H. Anisullah Ismail
Imam : Tgk. H. Anisullah Ismail

62. Masjid Tuha Indrapuri
Khatib : Ust. M. Syafari, M.Si
Imam : Ust. Muazzir, M.Pd

63. Masjid Baitul Makmur Sibreh, Kec. Sukamakmur 
Khatib  : Tgk. Irhammi
Imam : Tgk. Abdussalam, S.E

64. Masjid Al Fatah Kem. Sungai Limpah, Kec. Sukamakmur
Khatib : Tgk. Ziauddin
Imam : Ust. Azhari, S.Pd.I

65. Masjid Nurussalam Gp. Pineung, Kec. Baitussalam
Khatib : Tgk. Marzuki
Imam : Tgk. M. Juli

66. Masjid Jami' Pagar Air, Kec.   Ingin Jaya
Khatib : Tgk. Balai
Imam : Tgk. Mukhtar

67. Masjid Baburrayan Tgk. Chiek Oemar Diyan, Kec. Indrapuri 
Khatib : Ust. Wareh Sukman Jaya, S.Pd
Imam : Ust. Muhammad Zubir

68. Masjid Besar Samahani Kec. Kuta Malaka
Khatib : Tgk. Abbasie H. Muksalmina
Imam : Abiya Saifullah AR.

69. Masjid Jamik Lamrabo, Kec. Kuta Baro
Khatib : Tgk. H. Ameer Hamzah
Imam : Tgk. Ramli ZZ

70. Masjid Jami' Babusshuluh Kem. Daroy, Jeumpet
Khatib : Abi Wahid
Imam : Tgk. Fahmi Tanjong

71. Masjid Al Munawarah Ateuk Kec. Simpang Tiga
Khatib : Tgk. Munawar 
Imam : Tgk. Munawar

72. Masjid Mukharramah Gp. Lampunyang, Kec. Pulo Aceh
Khatib : Tgk. Jurjais
Imam : Tgk. M. Yahya

73. Masjid Babul ‘ibad Gp. Gugop, Kec. Pulo Aceh
Khatib : Tgk. Musaddiq
Imam : Tgk. Izzi

74. Masjid Baitul Qiram Gp. Seurapong, Kec. Pulo Aceh
Khatib : Tgk. Wahyudi
Imam : Tgk. Sya'ban

75. Masjid Babussaadah Gp. Rinon, Kec. Pulo Aceh
Khatib : Tgk. Ibnu Abbas
Imam : Tgk. Zahri Abdullah

76. Masjid Baitul Abid
Gp. Meulingge, Kec. Pulo Aceh
Khatib : Tgk. Muslim
Imam : Tgk. Basri

77. Masjid Baitul Amin
Gp. Lapeng, Kec. Pulo Aceh
Khatib : Tgk. Basiran
Imam : Tgk. Syukri

78. Masjid Nurul Islam
Gp. Lamteng, Kec. Pulo Aceh
Khatib : Tgk. Abubakar
Imam : Tgk. Abubakar

79. Masjid Baitul Falah Gp. Pasi Janeng, Kec. Pulo Aceh
Khatib : Tgk. Said Mahra 
Imam : Tgk. Mustafa 

80. Masjid Babul Taqwa Gp. Rabo, Kec. Pulo Aceh
Khatib : Tgk. Awaluddin
Imam : Tgk. Syafrizal 

81. Masjid Nurul Huda Gp. Deudap, Kec. Pulo Aceh
Khatib : Tgk. Ibnu Sina
Imam : Tgk. Nafiah

82. Masjid Al Furqan Gp. Alue Rieyeung, Kec. Pulo Aceh
Khatib : Tgk. Edi
Imam : Tgk. Abdul Muthalleb

83. Masjid Jami’ Al Ikhlas Gp. Alue Riyeung, Kec. Pulo Aceh
Khatib : Tgk. Abdul Latif
Imam : Tgk. Nurmairi

84. Masjid Al-Hidayah Yonzipur 16, Kec. Indrapuri 
Khatib : Tgk. Afrizal Sofyan
Imam : Tgk. Acep Rahmat

85. Masjid Hidayatul Islam Teuku Nyak Arief, Lamreung XXVl, Kec. Krueng Barona Jaya
Khatib : Tgk. Muhammad Yakob
Imam : Tgk. Hasan Basri, S.Pd

86.Masjid Besar Al Maghfirah Habib Chiek kajhu.
Khatib : Tgk Abdul Razak Lc
Imam  : Tgk M Fadil

87. Masjid Ath-Thaahirah, Lamcot, Darul Imarah, Aceh Besar
Khatib : Tgk.Ahmad Damanhuri Athailah
Imam : Tgk. H. Hasbi Albayuni

Daftar daftar penayangan 87 masjid ini atas kerjasama dan dukungan dari pihak BKM Masjid Se Aceh Besar, BKPRMI, Camat Pulo Aceh dan media online (smh/fandi/ridha)

  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BSI 7122653484 an. Saiful Hadi


Jumat 11 November 2022


Informasi Kegiatan Jumat, Tanggal 11 November 2022
Masjid Al-Iklas Lubuk Aceh Besar
Peta Lokasi: bit.ly/masjid_lubuk
Informasi ini terselenggara atas kerjasama redaksi catatanfiqih.com dan remaja masjid Al-Iklas lubuk

  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BSI 7122653484 an. Saiful Hadi


Infografik: Tata Cara Shalat Gerhana


Shalat gerhana dilakukan sebanyak 2 rakaat. Masing-masing rakaat dilakukan dengan 2 kali berdiri, 2 kali membaca qiraah surat Al-Quran, 2 ruku' dan 2 sujud.
Dalil yang melandasi hal tersebut adalah :

Dari Abdullah bin Amru berkata,"Tatkala terjadi gerhana matahari pada masa Nabi SAW, orang-orang diserukan untuk shalat "As-shalatu jamiah". Nabi melakukan 2 ruku' dalam satu rakaat kemudian berdiri dan kembali melakukan 2 ruku' untuk rakaat yang kedua. Kemudian matahari kembali nampak. Aisyah ra berkata,"Belum pernah aku sujud dan ruku' yang lebih panjang dari ini. (HR. Bukhari dan Muslim)

Khutbah Jumat: Taubat dan Tata Caranya


Oleh: Saiful Hadi

Setiap insan tidak akan terlepas dari berbuat salah dan dosa, untuk itu dinamakan dengan insan yang merupakan salah satu turunan dari kata nisyan yang berarti lupa. Berbeda dengan Nabi dan Rasul yang maksum sehingga terpelihara dan terhindar dari berbuat dosa. Noda pada pakaian dan badan dihilangkan dengan cara mencuci dan mandi, sementara noda dosa dihilangkan dengan cara bertaubat yang sebenar-benarnya.

Pengertian Taubat
Makna taubat kembali kepada ketaatan setelah sebelumnya mengerjakan maksiat. Taubat merupakan permulaan jalan menuju kepada Allah Ta'ala, melalui taubat akan menggiring ia untuk beribadah, dan ibadah inilah yang akan membawanya menuju kasih sayang Allah Ta'ala. Seseorang yang telah mendapat kasih sayang Nya akan dianugrahkan kebaikan dunia dan akhirat.

Mengenai taubat, Allah Ta'ala berfirman :
إن الله يحب التوابين ويحب المتطهرين
Sesungguhnya Allah Ta'ala mencintai orang yang bertaubat dan mencintain orang yang menyucikan dirinya.


Dalam sebuah hadist Rasulullah juga bersabda:
التائب من الذنب كمن لاذنب له
Orang orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak pernah berdosa sama sekali.

Begitulah kekuatan dari taubat yang dapat menghapuskan dosa-dosa biarpun banyaknya seperti buih di lautan, sehingga terlihat seperti belum pernah berdosa sama sekali.

Syarat-Syarat Taubat
Secara garis besar, syarat taubat ada tiga, jika tiga hal ini belum terpenuhi maka tidak disebut dengan taubat.

Pertama, menjauhkan diri dari maksiat yang telah terlanjur ia kerjakan. Kedua, menyesali setiap dosa yang telah dilakukannya. Ketiga, mempunyai keinginan yang kuat untuk tidak kembali mengulangi berbuat dosa.

Jika dosa menyangkut dengan sesama manusia maka ada tambahan syarat yang keempat, yaitu memohon maaf kepada yang bersangkutan. Jika dosa karena terlanjur mengupat terhadap seseorang maka mohonlah maaf padanya atas kesalahan tersebut, jika orang yang telah diupat telah meninggal dunia atau tidak diketahui keberadaannya maka bacalah surat Al-Iklas sebanyak tiga kali serta niatkan sedekah pahala untuknya.

Jika dosa karena mencuri, merampas, marampok, menipu atau korupsi, maka syarat sahnya taubat adalah dengan mengembalikan setiap harta tersebut kepada pemiliknya atau ahli warisnya, jika sang pemilik harta tak diketahui keberadaannya maka sedekahkan harta yang dicuri tersebut kepada fakir miskin.

Jika dosa karena membunuh, syarat taubatnya adalah dengan meminta maaf pada ahli waris dan membayar diyat untuk mereka, jika tidak sanggup membayar diyat maka serahkan diri kepada ahli waris dengan mengabdi pada mereka.
Jika dosa karena berzina, dan perbuatan tersebut diketahui oleh orang lain maka syarat taubat adalah dengan menerima had, yakni dirajam bagi yang telah menikah dan dicambuk sebanyak 100 kali bagi yang belum menikah, namun jika tidak ada yang tahu maka langsung bertaubat memohon ampunan kepada Allah Ta'ala.

Khutbah Jumat: Masjid Jamik Baitul Adhim Aneuk Batee, Kec. Sukamakmur

Rujukan : Jam'u Jawamu' Musannafat, Fasal Taubat, hal. 107
  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BSI 7122653484 an. Saiful Hadi


Khutbah Jumat: Indikator Mencintai Rasulullah



Aceh Besar | Mencintai Rasulullah SAW adalah kewajiban yang Allah perintahkan kepada umat Islam, bahkan kecintaan kepada Rasul harus melebihi dari cinta umatnya kepada kedua orang tua, anak-anak, suami, istri, saudara, serta harta. Salah satu indikator cinta Rasul adalah lebih mengutamakan kepentingan beliau dibandingkan kepentingan terhadap dirinya sendiri.

Hal itu disampaikan Penyusun Bahan Materi Penyuluhan Kanwil Kemenag Aceh Ustaz Saifullah Rayeuk, MA dalam khutbah Jumat yang akan disampaikan di Masjid Nurul Jadid Lampeuneuen, Kecamatan  Darul Imarah, Aceh Besar, 4 November 2022/9 Rabiul Akhir 1444 H.

Rasulullah menegaskan dalam hadits yang diriwayatkan Anas Bin Malik, “Tidak beriman seseorang diantara kamu, sehingga aku lebih dicintai dari pada kedua orang tuanya, anak-anaknya dan manusia semuanya. (HR Bukhari dan Muslim)

“Jadi dapat dipahami, mencintai Rasulullah adalah kewajiban bagi seluruh umat Muhammad SAW yang ada di seluruh muka bumi ini. Bila kita tidak mencintai Rasul dengan sungguh-sungguh sebagaimana mestinya, maka kualitas iman kita belum sempurna,” tegasnya. 

Pengajar Dayah Tahfidz Insan Qurani Sibreh ini mengutip pendapat Dr Ahmad Farid, yang menjelaskan indikator seseorang yang benar-benar mencintai Rasulullah SAW, pertama, selalu ingin melihat dan bertemu Rasulullah SAW.  “Setiap muslim percaya apapun yang melekat pada Rasulullah SAW merupakan anugerah Allah yang sangat istimewa, bukan hanya bagi Muhammad SAW, tapi juga untuk seluruh umat manusia,” ujarnya. 

Kedua, lebih mengutamakan kepentingan Rasulullah SAW daripada kepentingan dirinya sendiri. Karena itu, kata Saifullah, seseorang yang benar-benar mencintai Rasulullah  akan lebih mengutamakan kepentingan Rasulullah SAW sepanjang hidupnya. Apapun yang berhubungan dengan Rasulullah pasti akan didahulukan dibandingkan yang lainnya. 

“Hal ini sudah ditunjukkan oleh para sahabat sepanjang hidup mereka bersama Rasulullah, apapun mereka korbankan demi Rasulullah. Bagi para sahabat keselamatan Rasulullah lebih penting dari keselamatan diri dan keluarga mereka. Sehingga tak mengherankan semua harta dan nyawa siap dikorbankan demi Rasulullah SAW,” tambahnya. 

Ketiga, sesegera mungkin melaksanakan perintah Rasulullah dan meninggalkan larangannya. Pecinta Rasulullah tak akan pernah menunda-nunda sesaatpun untuk melaksanakan apapun perintah Rasullah SAW apalagi mencari-cari alasan untuk meninggalkannya. Sebaliknya tatkala datang suatu perintah mereka berusaha secepat mungkin menunaikannya.

Menurut alumni pascasarjana UIN Malang ini, indikator terakhir mencintai Rasulullah, yaitu selalu berusaha menghidupkan sunnah Rasulullah dan meneruskan dakwah islamiyah di tengah-tengah umat. “Siapapun yang mencintai Rasulullah pasti mencintai sunnah-sunnahnya, karena tak mungkin dipisahkan sunnah Rasulullah dari Rasulullah SAW,” katanya. 

Dia menegaskan, ketika seseorang mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah, itu berarti dia mencintai beliau. Sebaliknya, tak mungkin seseorang mencintai Rasulullah sedangkan dia membenci sunnah Rasulullah SAW.
 
“Selain mencintai sunnah, pecinta Rasulullah juga harus berusaha melanjutkan dakwah islamiyah di tengah-tengah umat sampai akhir zaman  hingga  datang saatnya kembali kepada Allah, dipertemukan dengan kekasih kita Rasulullah SAW, dan dapat berada di samping beliau dalam surga,” ujarnya.  

Demikian beberapa indikator seorang muslim mencintai Rasulullah SAW, sehingga siapapun yang memiliki indikator ini, dia benar-benar telah mencintai Rasulullah SAW dan akan mendapatkan anugerah manisnya iman dalam hidupnya.
[next]

Daftar Khatib dan Imam Jum'at se-Aceh Besar

 4 November 2022 / 9 Rabiul Akhir 1444 H.

1. Masjid  Babussalam Kem. Lam Ujong, Kec. Krueng Barona Jaya
Khatib : Tgk. Nurkhalis Gano
Imam : Tgk. Budiman Ali

2. Masjid Nurussalam Pineung
Khatib : Tgk. Mukhtar
Imam : Tgk. Subhan {Imamul Masjid}

3. Masjid Al Ikhlas Ie Alang, Kuta Cot Glie
Khatib : Abu Sufyan
Imam : Abu Sufyan

4. Masjid Besar Madinatussalam Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. H. Azhar Asnawi
Imam : Tgk. H. Azhar Asnawi

5. Masjid Nurul Hikmah Gp. Paroy, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. Abd. Gafur
Imam : Tgk. Abd. Gafur

6. Masjid Ahlussunnah Waljamaah Gp. Lamjuhang, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. Abrar
Imam : Tgk. Harmaini

7. Masjid Al Qurban Gp. Birek, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. Mahyuddin
Imam : Tgk. Muzakkir

8. Masjid Baitut Taqwa Gp. Pasi, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. M. Yahya
Imam : Tgk. Bakhtiar

9. Masjid Baitul Muttaqin Gp. Glebruek, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. Ibrahim
Imam : Tgk. Razuan

10. Masjid Darut Thalibin Gp. Krueng Kala, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. Yusmadi
Imam : Tgk. Ramli

11. Masjid Asy Syafieyah Gp. Utamong, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. Azhar
Imam : Tgk. Suriya

12. Masjid Baitussalam Gp. Umong Seribe, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. Zulkifli
Imam : Tgk. Zulkifli

13. Masjid Al Ikhlas Gp. Jantang, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. Muhammad Dani
Imam : Tgk. Muhammad Dani

14. Masjid Nurul Falah Kem. Blangme, Kec. Lhoong
Khatib : Tgk. Ahyar
Imam : Tgk. Jauhari

15. Masjid Istiqomah Kec. Simpang Tiga
Khatib : Tgk. Jamaluddin Ule Tuy
Imam : Tgk. Sabri Alamsyah

16. Masjid Al Fatah Sungai Limpah Kec. Sukamakmur
Khatib : Tgk Azhar
Imam : Rindiani Harahap 

17. Masjid Jamik Buengcala Kec. Kuta Baro
Khatib : Tgk. Mawardi
Imam : Tgk. Mawardi

18. Masjid Baburrahmah Gp. Mesalee, Kec. Indrapuri
Khatib : Tgk. H. Muchtar Yahya
Imam : Tgk. Rajuni

19. Masjid Babul Maghfirah Gp. Tanjung Selamat, Kec. Darussalam
Khatib : Tgk. Syafaini, MA
Imam : Drs. Tgk. H.M. Aji Adam

20. Masjid Darul Falah Cot Keu Eung
Khatib : Tgk. Khalid Muddasir, Lc., MA
Imam : Tgk. Shadiqin, MA

21. Masjid Besar Samahani
Khatib : Tgk. Nuruzzahri
Imam : Abiya Saifullah AR.

22. Masjid Al Ittihadiyah Kec. Seulimeum
Khatib : Tgk. Abral Husaini
Imam : Tgk. Munawar

23. Masjid Jami Babul Iman Limo, Kec. Indrapuri
Khatib : Tgk. Asri
Imam : Tgk. Asri

24. Masjid Baitul Kiram Biluy, Kec. Darul Kamal
Khatib : Tgk. Hadi Khairan Empetring
Imam : Tgk. Jufri Azmi

25. Masjid Jami' Leupung, Kec. Kuta Baro
Khatib : Tgk. Suhemi
Imam : Tgk. Nurdin Ishaq

26. Masjid Baburridha Lam Ilie, Kec. Indrapuri 
Khatib : Tgk. Fajri Cot Bayu
Imam : Tgk. Fajri Cot Bayu

27. Masjid Daroy Gp. Punie, Kec. Darul Imarah
Khatib : Tgk. Ibnu Hajar
Imam : Tgk. Bakhtiar Punie

28. Masjid Babussalam Kem. Lamkunyet, Kec. Darul Kamal
Khatib : Abana Rahmat Fajri
Imam : Abi Muhibuddin

29. Masjid Baital Maqdis Seout, Kec. Indrapuri
Khatib : Ust. Sulaiman, S.Ag
Imam : Tgk. Nizarli, S.Ag

30. Masjid Jami' Babussalam Kem. Lamteungoh, Kec. Ingin Jaya
Khatib  : Tgk. Ibnu Rijal 
Imam : Tgk. Alfian

31. Masjid Jamik Baitul Ahad, Kem. Siem, Kec. Darussalam 
Khatib : Tgk. Muhammad Nasir
Imam : Dr. (HC) Drs. Tgk. H. Jailani Mahmud 

32. Masjid Al Ihklas Beuramoe Labuy, Kec. Baitussalam
Khatib : Tgk. Iswandi Mahmud                        Imam : Tgk. Marjani Muhammad

33. Masjid Jamik Baitul Jannah, Kem. Tungkob
Khatib : Tgk. H. Fakhruddin Lahmuddin, M.Pd
Imam : Tgk. Ahmad Riziani, S.Ag, MHD

34. Masjid Nurul Jadid Gp. Lampeuneuen, Kec. Darul Imarah
Khatib : Tgk. Saifullah Rayeuk, MA
Imam : Tgk. Saifullah Rayeuk, MA

35. Masjid Al Faizin Lampeuneurut, Kec. Darul Imarah
Khatib: Tgk. Syaifuddin
Imam : Tgk. Syaifuddin

36. Masjid At Taubah Gp. Lheue Cureh, Kec. Indrapuri          
Khatib : Tgk. Ibnu Sakdan            
Imam : Tgk. Ridwan

37. Masjid Al Muhajirin, Mata Ie, Kec. Darul Imarah
Khatib : Ust. Munjer
Imam : Ust. Munjer

38. Masjid Jamik Baitul Muttaqin Saree, Kec. Lembah Seulawah 
Khatib : Tgk. Muhammad Imam : Tgk. Usman

39. Masjid Agung Al Munawwarah, Kec. Kota Jantho
Khatib : Tgk. H. Abu Muhammad Mj
Imam : Tgk. Imran Tiana

40. Masjid Besar  Lambaro Angan, Kec. Darussalam
Khatib : Tgk. Hasanuddin Dahlan, M.Ag
Imam : Tgk. Ahmad Riziani, S.Ag, MHD

41. Masjid Besar Abu Indrapuri di Sinyeu Kec. Indrapuri 
Khatib  : Dr. H. Armiadi Musa
Imam  : Drs tgk Mahdi yusuf 

42. Masjid Al Ikhlas Kantor LAN, Darul Imarah 
Khatib : Ust. Syauqi A Majid, S.Ag
Imam : Ust. Julian Firdaus Al Hafiz

43.Masjid Rahmatullah Lampuuk Kec. Lhoknga
Khatib: Tgk.Abdul Rasyid
Imam: Tgk.Sulaiman Amin 

44. Masjid Baiturrahim Lampisang Kec. Peukan Bada 
Khatib. : Tgk. Muwalli
Imam.  : Tgk. Muwalli

45. Masjid Jamik Bukit Baro Cot Goh Montasik
Khatib : ust. Afrizal Sofyan, M.Ag
Imam : Ust. Hasanuddin Alhafidz

46. Masjid Al Mukarramah  Gp. Lampuyang Kec. Pulo Aceh 
Khatib : Tgk. Muhammad 
Imam : Tgk. M Yahya

47. Masjid Besar Al Jihad Kec. Montasik
Khatib : Tgk. Muhammad Edi
Khatib: Tgk. Muhammad Edi 

48.Mesjid Jami'Al Mukarramah Kem. Jruek, Indrapuri
Khatib : Ust. Awaluddin
Imam  : Tgk. Basri 

49. Masjid Asy-Syuhada Lampanah Kec. Indrapuri 
Khatib : Ust. Wahyudi SE
Imam : Ust. Wahyudi SE

50. Masjid At-Taqwa Lampupok Kec.Indrapuri
Khatib : Tgk Muhammadon
Imam : Tgk Abdurrahman

51. Masjid Bustanul Jannah Ajuen, Kec. Peukan Bada
Khatib : Tgk. Mahyuddin
Imam : Tgk. Suhanda

52. Masjid An Nuur Komplek TVRI Gp. Gue Gajah, Kec. Darul Imarah
Khatib : Tgk. H. Muhammad Hatta Selian, Lc, MA
Imam : Tgk. H. Muhammad Hatta Selian, Lc, MA

53. Masjid Babul Maghfirah Gp. Payatieng, Kec. Peukan Bada 
Khatib : Dr. Tgk. Abd. Syukur, M.Ag 
Imam : Muttaqin, Lc, MA

54. Masjid Jamik Baitul Adhim Aneuk Batee, Kec. Sukamakmur
Khatib : Tgk. Saiful Hadi
Imam : Tgk. Saifullah

55. Masjid Al Hidayah Yon Zipur 16 Kecamatan Indrapuri
Khatib : Tgk. Khaeruddin
Imam  : Tgk. Khaeruddin

56. Masjid Baital Atiq Gp. Iseuum Kec. Mesjid Raya
Khatib : Tgk. Martunis
Imam : Tgk. Ahmad Yani

57. Masjid Jamik Nurul Huda Kec. Blang Bintang
Khatib : Tgk. Rizki Ramadhan
Imam : Tgk. Nizarli

58. Masjid Besar Al Maghfirah Habib Chiek Kajhu
Khatib : Tgk. M. Shaleh
Imam  : Tgk. Khairul Huda

59. Masjid Baitul Makmur Gp. Cot Nambak, Kec. Blang Bintang
Khatib : Ust. Rayyan Al Hadi, S.HI
Imam : Tgk. H. Abdad 

60. Masjid Tgk. Syiek Kuta Karang Gp. Kuta Karang, Kec. Darul Imarah
Khatib : Tgk. Syamsuddin 
Imam : Tgk. Syamsuddin

61. Masjid Baitul Halim Kem. Lamlheu, Kec. Sukamakmur
Khatib : Tgk. Muhammad Juned
Imam : Tgk. Muhammad Juned 

62. Masjid Baitul Makmur Kem. Ateuk, Kec. Kuta Baro
Khatib : Tgk. Sirajuddin
Imam : Tgk. Suwandi 

63. Masjid Ath-Athaahirah Gp. Lamcot, Kec. Darul Imarah
Khatib : Tgk. Mukhlis Abdullah
Imam : Tgk. H. Hasbi Albayuni

64. Masjid Al Munawarah Ateuk, Kec. Simpang Tiga 
Khatib : Ust Marfiandi. 
Imam : Ust. Marfiandi

65. Masjid Sirajul HudaGp. Lambada, Kem. Lamteuba, Kec. Seulimuem
Khatib : Tgk. Zikrullah 
Imam : Tgk. Subhan, S.H

66. Masjid Besar Samahani Kec. Kuta Malaka
Khatib : Tgk. Nuruzzahri PT
Imam : Abiya Saifullah AR 

67. Masjid Besar Darul Muttaqin Lamtamot, Kec. Lembah Seulawah
Khatib : Tgk. M. Daud
Imam : Tgk. M. Daud  

68. Masjid Baitul Izzati
Kec. Ingin Jaya
Khatib : Tgk. Muhammad 
Imam : Tgk. Muhammad

69. Masjid Jamik Al Hidayah Kec. Seulimeum
Khatib : Tgk. Khairunnas
Imam : Tgk. Muhammad Hafidz

70. Masjid Miftahul Jannah Krueng Raya, Kec. Mesjid Raya
Khatib : Abu Hasanuddin
Imam : Tgk. Zulham Zainuddin

71. Masjid Jami' Babusshuluh Kem. Daroy, Jeumpet
Khatib : Tgk.Jufri (Tgk. Abang)
Imam : Tgk. Faisal Ahmad

72. Masjid Jami' Pagar Air, Kec. Ingin Jaya 
Khatib : Tgk. Ahmadil Basri
Imam : Tgk. Mukhtar

73. Masjid Jamik Baital Ma'but Kem. Lamleuot, Kec. Kuta Cot Glie
Khatib : Waled Yusri Lam Aling
Imam : Abi Murtadha

74. Masjid Tabarru'ad Sihom, Kec. Indrapuri
Khatib : Ust. Abdurrahim, A.Md
Imam : Ust. Abdurrahim, A.Md

75. Masjid Al-Ikhlas Leupung
Khatib : Tgk. Abdul Wahab
Imam : Tgk. Ilyas 

76. Masjid Tuha Indrapuri Kec. Indrapuri 
Khatib :  Ust. Ayub Rusli
Imam : Ust. Ayub Rusli 

77. Masjid As-syuhada
Gp. Pulot, Kec. Leupung 
Khatib : Tgk. Suwardi
Imam : Tgk. Suwardi

78. Masjid Al-Ithadiyah Kem. Lamreung, Kec. Darul Imarah
Khatib : Ust. Bukhari M. Ali, S.Ag
imam : Tgk. Mustafa Syamali 

79. Masjid Jamik Baitul Quddus Kem. Lamblang, Kec. Kuta Baro                         
Khatib : Tgk. H. Tamlikha Hasan, Lc
Imam : Tgk. H. Tamlikha Hasan, Lc

80. Masjid Hidayatul Islam Teuku Nyak Arief, Lamreung XXVl, Kec. Krueng Barona Jaya
Khatib : Tgk. Zulfikar 
Imam : Tgk. Ibrahim Ilyas

81. Masjid Jamik Silang Rukoh-Blang Krueng, Kec. Baitussalam
Khatib : Tgk. Yusri
Imam : Tgk. Nurdin Ali

Data penayangan tata laksana shalat Jum'at atas 81 Masjid se Aceh besar ini atas dukungan kerjasama BKM Masjid se Aceh Besar, BKPRMI Aceh Besar dan sejumlah Media Online (SMH/Ridha/Fandi)
  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BSI 7122653484 an. Saiful Hadi


Pengajian Fiqih ke - 29

  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BSI 7122653484 an. Saiful Hadi