Dewasa ini perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Namun sayangnya, semua produk tersebut sangat sedikit sekali yang diproduksi oleh negeri muslim. Melihat jauh kebelakang, padahal sejarah kaum muslimin dihiasi dengan berbagai penemuan penting yang menjadi pondasi teknologi di abad modern ini. Baik itu bidang matematika, kimia, teknik sipil dan arsitektur yang seluruh karya-karyanya masih bisa dilihat sampai sekarang.
Al-Quran adalah wahyu agung dan mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw. Di dalamnya terdapat berbagai informasi penting yang menyangkut tentang hukum, sejarah, alam ghaib dan termasuk juga sains dan teknologi. Dari 6000an lebih ayat Al-Quran, menurut perhitungan para ahli ada 1108 ayat yang menyinggung bagian-bagian alam dengan berbagai fenomenanya. Pemilahan yang lebih spesifik menyisakan 800 ayat.[1]
Informasi al-Quran mengenai alam semesta dapat dibedakan menjadi tiga kelompok besar. Pertama adalah informasi secara langsung secara tekstual yang tidak memerlukan penafsiran lebih lanjut. Contoh pola ini adalah informasi tentang keistimewaan cairan dari perut lebah (Qs. 16:69). Kedua, informasi secara implisit dan memerlukan penafsiran mendalam atas redaksi yang digunakan oleh ayat seperti rahasia semut (Qs 27:18). Ketiga, informasi secara simbolik yakni oleh bentuk atau susunan huruf seperti dalam kasus orbit benda langit (Qs. 36:40).[2]
Pada surat Al-Ghasyiah, Allah Ta'ala bertanya kepada manusia apakah tidak memperhatikan unta bagaimana diciptakan?, kenapa harus unta? Tentu saja ada hal lain dibalik redaksi ayat tersebut yang harus kita gali. Ilmu pengetahuan modern telah mengungkapkan berbagai hal unik yang ada pada unta, diantaranya unta memiliki membran pada matanya sehingga tetap bisa melihat biarpun sedang terjadi badai gurun.
Sudah saatnya kita bangkit dari keterpurukan dengan kembali kepada sumber dasar umat islam yakni Al-Quran dan Sunnah berdasarkan petunjuk dari para ulama. Sebab, jika serta merta langsung merujuk ke quran dan sunnah tanpa didasari dengan pengetahuan yang mumpuni malah akan menimbulkan pemahaman yang keliru sehingga maksud yang diinginkan tidak tercapai.
Catatan kaki:
[1] [2] "Trensains, jalan sunyi pencinta al-Quran dan sains", Agus Purwanto, D. Sc
COMMENTS