Oleh: Saiful Hadi
Do what you love and love what you do, kalimat inspiratif yang satu ini kita semua pasti pernah membacanya, di jejaring sosial banyak bermunculan banner banner yang memuat tulisan tersebut. Ada beberapa hal yang patut untuk dijadikan bahan renungan dibalik kalimat super tersebut.
Bahkan dalam quran, Allah Ta'ala juga ada menyebutkan kalimat yang polanya seperti itu, misalkan seperti ayat اعملوا ماشئتم artinya kerjakanlah apa yang kamu sukai. Dalam kitab Ushul Fiqih syarah waraqat diterangkan bahwa salah satu fungsi dari fi'il Amar (kata kerja perintah) adalah bertujuan untuk tahdid (teguran), sebagaimana dalam contoh ayat tadi. Biarpun dalam ayat seolah-olah menyuruh untuk "kerjakanlah apa yang kamu sukai" , namun itu bukan berarti sebuah anjuran untuk mengerjakan apapun yang kita sukai, malahan ini adalah sebuah teguran besar bagi kita untuk tidak sembarangan dalam mengerjakan sesuatu, ini lantaran ada aturan-aturan syariat yang berfungsi sebagai rambu-rambu agar tidak sembarangan dalam bertindak. Singkat kata ada aturan main yang membatasi, tidak boleh "semau gue" terus.
Walhasil, kalimat do what you love setelah ditimang timang, itu malah kalimat yang penuh dengan teguran keras. Kita dituntut untuk berhati-hati dalam bertindak, penuh perhitungan dan tidak gegabah, apalagi semaunya terus.
Love what you do, cintai apa yang kamu kerjakan. Ya, mencintai pekerjaan yang sedang kita kerjakan merupakan upaya untuk menumbuhkan semangat dalam bekerja. Mencintai pasangan sepenuh jiwa juga merupakan langkah menggapai bahagia. Kekuatan cinta sanggup mengubah benci menjadi suka. Sebagaimana dikisahkan dalam Kitab Taisirul Khalaq, Khalid Bin Zaid bin Mu’awwiyyah berkata: “Makhluk Allah yang paling kubenci adalah keluarga Zubair hingga kunikahi salah satu diantara saudara mereka maka jadilah orang yang paling kucintai mereka”. Begitulah kekuatan cinta. Cintai pekerjaanmu agar semangat dalam bekerja, cintai pasanganmu agar engkau bahagia.
COMMENTS