
Para ulama terdahulu telah meninggalkan warisan yang amat berharga bagi kita, yaitu karya yang berupa kitab-kitab yang di dalam terdapat berbagai mutiara ilmu dan hikmah dengan topik bermacam-macam, seperti hadist, tafsir, fiqih, tata bahasa arab dan lain sebagainya.
Di Nusantara umumnya kitab-kitab tersebut dikenal dengan istilah kitab kuning, disebut demikian mungkin karena lembaran kitabnya yang agak kekuningan. Mengkaji kitab kuning di Dayah atau Pesantren bukanlah hal yang asing lagi, karena umumnya disana memang memakai rujukan kitab-kitab klasik karya ulama2 salaf maupun khalaf. Untuk bisa membacanya dibutuhkan teknik khusus, harus paham mana mubtada dan khabar, harus tau yang mana fiil fail dan maf'ul, hal ini lantaran kitab kuning tersebut umumnya gundul alias tidak berbaris.
Sebenarnya membaca kitab kuning bukanlah hal yang sulit asalkan kita paham tata caranya. Modal yang dibutuhkan adalah kesungguhan yang dipadukan dengan mempelajari teori nahwu dan sharaf serta praktek langsung, sebab yang namanya bahasa jika hanya hafal qaidah tanpa praktek ya nol besar.
Dalam kitab Imrithi, disebutkan melalui salah satu baitnya:
والحو أولى اولا أن يعلم إذالكلام دونه لن يفهم
"Nahwu harus lebih diprioritaskan untuk dipelajari, sebab pembahasan tanpa ilmu nahwu tidak dapat dimengerti."
Berikut ini beberap tips yang insyaAllah bermafaat dalam rangka mempercepat kemampuan untuk membaca kitab kuning.[*]
1. Berdoa sepenuh hati, terutama setelah shalat lima waktu dan pada waktu-waktu mustajab lainnya.
2. Menganggap bahwa membaca kitab kuning itu mudah.
3. Menghafal dan memahami kaidah nahwu dan sharaf yang meliputi definisi, jenis-jenisnya, dan contoh-contohnya.
4. Dalam waktu tiga atau empat bulan sebaiknya garis-garis besar nahwu dan sharaf sudah harus dikuasai, sehingga secapatnya bisa dipraktekkan.
5. Banyak praktek, jangan sibuk dengan teori, ada bagusnya setelah mempelajari satu teori langsung mempraktekkn.
6. Menghafal kosa kata, sebab pengaruh kosa kata dalam memahami teks aran lebih dari 75%. Sehebat apapun dan sebanyak apapun kaidah yang dihapal jika tidak menguasai kosa kata ya akan kesulitan juga dalam memahami bahasa arab. Kuasai kosa kata minimalnya 1500 kata.
7. Gunakan dua kitab, satu kitab gundul untuk latihan membaca dan satu lagi yang sudah ada afshahahnya (makna dan kode nahwu) yang berfungsi untuk mengecek bacaan kita. Dan yang paling bagus adalah jika ada ustaz atau teman yang menyimak.
8. Jangan bosan membuka kamus, salah satu tips mencari kalimat pada kamus adalah memahami bentuk dasar dari kata yang hendak dicari, sebab umumnya kata-kata pada kamus ditulis dalam bentuk masdar.
9. Setiap mendapati kalimat, perhatikan bagaimana susunannya, tasrif dan maknanya.
10. Jangan malas,
Demikian beberapa tips yang bisa kita terapkan dalam mempelajari kitab kuning.
[*] Nahwu Kilat
[*] Nahwu Kilat