Pelajar yang Dicintai oleh Allah Subhanahuwata'ala,,
Dari sebagian orang tua kita, ada diantaranya yang tidak pernah bertanya berapa IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) anaknya, bagaimana IP semester ini? Atau Nilai UN (Ujian Nasional ) kamu berapa?
Sebabnya adalah, selain orang tua kita tersebut dulunya tidak pernah duduk di bangku perkuliahan atau sekolah lainnya, itu juga disebabkan oleh ketulusan dan besarnya harapan meraka untuk anaknya.
Mereka tidak peduli dengan istilah apapun yang berlaku di sekolah anaknya, yang mereka cita-citakan semenjak anaknya di sekolahkan bahwa menjadi anak yang sukses, bisa merubah nasib keluarga atau "menjadi orang".
Orang tua yang polos dan tulus itu pasti akan kecewa ketika anaknya dilaporkan pihak sekolah/kuliah karena kelakuan yang tidak sesuai aturan.
Orang tua yang ikhlas itu, akan merasa senang dengan cerita anaknya mengenai prestasi, walaupun itu fiktif dan tidak pernah terjadi. Namun mereka cinta kepada anaknya, dan tidak peduli kepada kepalsuan cerita itu.
Orang tua sangat bangga ketika melihat buah hatinya mampu "menjadi orang", sekalipun pada akhirnya ia lupa padanya. Karena begitulah ketulusan, dia adalah sesuatu yang tidak pernah diharapkan kembali.
Mereka orang tua kita, masa muda kita hanya untuk mereka sepenuhnya, buatlah apa saja untuk menggerakkan bibir mereka sedikit melebar (tersenyum) walaupun tubuh semakin layu.
Mereka hanya butuh "sedikit" penghormatan saat hayat masih dikandung badan, serta doa dari kita ketika mereka telah tiada.
Tulus mereka, ikhlas mereka, dan kasih sayang mereka, tidak akan pernah bisa kita banding dengan apapun yang kita miliki nantinya.
Ketulusan mereka sebanding nyawa yang ada didalam batin kita, tidak sanggup untuk dibeli dan tidak mampu untuk meraihnya lagi ketika mereka pergi.
Allahummaghfirli. Zunuubi. Waliwalidaiya. Warhamhuma. Kama Rabbayaani. Saghiira..
Wakil Gubernur Mahasiswa (DEMA) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh
COMMENTS