Oleh: Saiful Hadi
Sering didapati dalam dunia kerja maupun pendidikan, ada oknum-oknum tertentu yang merasa begitu superior hanya karena ia merasa dirinya lebih senior. Imbas dari fenomena ini lahirlah tindakan pembulian terhadap junior-junior yang lugu dan lemah, bahkan tidak jarang efeknya begitu mengerikan.
Gejala semacam ini sebenarnya bukan belakangan ini saja baru terjadi. Bahkan Sejak zamannya Baginda Nabi, dalam berbagai sirah diriwayatkan begitu seringnya Rasulullah mendapatkan perlakuan yang tidak nyaman dari pembesar2 mekah yang enggan menerima dakwah beliau. Mereka berdalih bahwa Rasulullah hanyalah anak kemarin sore yang minim pengalaman tapi malah sok-sok an mengajak beriman dengan agama barunya, dan membuang jauh keyakinan yang telah begitu lengket dalam darah daging mereka. Dengan begitu pongahnya mereka menujukkan sikap superioritas, dan amat sering mereka berlaku dhalim terhadap orang-orang yang bersebrangan dengannya.
Lebih jauh lagi, sikap merasa diri lebih senior ternyata juga pernah terjangkit pada malaikat. Jauh sebelum manusia mendiami bumi, saat pertama kali Allah Ta'ala hendak menjadikan Adam sebagai khilafah di bumi, malaikat menujukkan sikap protesnya. malahan dalam analisa malaikat, keturunan Adam nantinya hanya akan berbuat kerusakan saja, mereka protes kenapa bukan golongan Malaikat saja yang menjadi khilafah, bukankah senantiasa selalu bertasbih dan taat? Demikian protes malaikat. Lebih lengkapnya kisah tersebut seperti yang terekam dalam surat Al-Baqarah ayat 30.
Melihat malaikat protes, Allah Ta'ala menantang mereka untuk adu kecerdasan dengan Adam, dan pada akhrinya memang malaikat mengakui Adam lebih mendalam pengetahuannya dibanding mereka.
Sebagai sebuah pelajaran penting dari seluruh kisah ini, buang jauh-jauh sikap meremehkan orang lain, apalagi merasa diri lebih hebat lantaran lebih senior, padahal di atas langit masih ada langit. Betapa banyak kaum yang sombong berujung dengan kebinasaan. Sebagaimana yang terjadi pada Iblis, ketika diperintahkan untuk sujud memberi hormat bagi Adam, ia malah anggan karena anggapan lebih mulia ketimbang Adam. Namun karena kesombongannya, menghantarkan iblis ke jurang kedurhakaan. Na'azubillah, semoga terhindar dari sifat demikian.
COMMENTS