Imam al-Ghazali dalam kitabnya, 'Kitabul Arba'in fi Ushuliddiin' mengatakan bahwa pujian itu mengandung enam bencana. Empat bencana bagi pemuji dan dua untuk yang dipuji:
Pertama, seringkali pujian tersebut dilakukan secara berlebih-lebihan, bahkan akhirnya menjurus pada dusta, Karena tidak sesuai dengan kenyataan.
Kedua, berpura-pura senang kepada orang yang dipuji, padahal sebenarnya tidaklah demikian, Hal ini jelas menjurus pada sifat munafiq dan riya'.
Ketiga, seringkali mengatakan sesuatu secara tidak obyektif dan omong kosong. Misalnya, mengatakan dia itu orang yang adil, dan dia itu waro', padahal kenyataannya tidak.
Keempat, dapat menjadikan pihak yang dipuji itu merasa bangga dan besar kepala. Padahal bisa jadi orang yang dipuji itu adalah orang yang zhalim, yang membuatnya semakin senang atas kedurhakaan dan kefasikannya. Padahal Rasulullaah S.A.W telah bersabda, "Sesungguhnya Allah sangat murka bila ada orang fasiq dipuji-puji." (al-Hadits)''.
Kelima, kemungkinan si penerima pujian akan menjadi takabur dan ta'ajjub yang keduanya sangat membinasakan. Dan,
keenam, bisa jadi si penerima pujian akan bangga dan lupa akan amalnya serta merasa dirinya sudah cukup. Karena itu, mari periksa diri kita. Jika kebaikan yang kita lakukan selama ini mulai nampak di permukaan, biasanya akan diikuti dengan sejuta pujian dan penghormatan. Jika demikian, berhati-hatilah, kerana syaithon mulai melepaskan anak panahnya agar kita terlena dalam pujian. Melayang dengan pujian.
COMMENTS