Prof Qurays Shihab, sumber tirto.id |
Namun demikian dalam tata laksananya, disunnahkan pada khutbah dua hari raya memulai dengan takbir, sedangkan pada shalat jumat, khutbah langsung dibuka dengan ucapan hamdalah.
Menurut jumhur ulama, disunnahkan untuk mengucapkan takbir 9 kali berturut-turut pada khutbah pertama, dan 7 kali takbir berturut-turut pada khutbah kedua.
Salah satu contoh praktek nyatanya, dapat disaksikan dalam rekaman Khutbah Idul Fitri 1438 H oleh Prof Qurays Shihab di Mesjid Istiqlal yang banyak beredar di Youtube Dimana beliau memulai khutbah dengan melafazkan takbir lalu diikuti dengan pujian dan selanjutnya shalawat, kemudian wasiat yang diteruskan dengan ceramah (teks lengkap dapat dibaca di tirto.id). Di akhir ceramah, beliau duduk sejenak untuk membedakan antara khutbah pertama dan kedua. Selanjutnya dalam khutbah kedua beliau mulai lagi dengan takbir, kemudian hamdalah, shalawat, doa.
Ditengah suasana fitri ini beredar postingan yang di lansir oleh mediaopini[dot]com (link: mediaopini.com) yang menyatakan bahwa tidak terdapat shalwat untuk Rasulullah dalam teks khutbah Prof Qurays Shihab. Pemberitaan semacam ini bisa menimbulkan dampak yang negatif, seolah-olah mengesankan nantinya bahwa Pak Qurays anti shalawat dan sebagainya. Padahal jika menyimak penyampaian khutbah beliau, dengan jelas beliau ucapkan lafaz shalawat untuk Rasulullah dan ahli keluarganya.
Jadi sebenarnya agak aneh ketika ada yang mengatakan bahwa beliau tidak bershalawat, sebab jika beliau tidak bershalawat maka rusaklah khutbah karena shalawat termasuk rukun khutbah.
Video Khutbah Idul Fitri 1438 H oleh Prof Qurays Shihab
COMMENTS