Oleh: Rahmad Idris
Segala hal tentang LGBT yang di jelaskan terang benderang dalam Alquran
Sebelum membaca tulisan ini, saya ingin memberikan peringatan singkat dan jelas bahwa tulisan ini hanya di khususkan untuk kaum muslimin yang percaya dengan Alquran dan Hadist. yang diluar daripada itu silahkan menjauh karena tulisan ini berarti bukan di tujukan kepada Anda.
1. QS. Al-A’raaf: 80
{ ﻭَﻟُﻮﻃًﺎ ﺇِﺫْ ﻗَﺎﻝَ ﻟِﻘَﻮْﻣِﻪِ ﺃَﺗَﺄْﺗُﻮﻥَ ﺍﻟْﻔَﺎﺣِﺸَﺔَ ﻣَﺎ ﺳَﺒَﻘَﻜُﻢْ ﺑِﻬَﺎ ﻣِﻦْ ﺃَﺣَﺪٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴﻦَ }
Dan (Kami juga telah mengutus Nabi) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: “Mengapa kalian mengerjakan perbuatan yang sangat hina itu, yang belum pernah dilakukan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelum kalian?” [Al-A’raaf: 80].
Dari ayat ini jelas sekali Allah Ta'ala membantah perkataan para pembela LGBT saat ini yakni pembuatan Liwath (Homo) tidak terkait dengan genetika. Jelas sekali sebelum kaum Sodom tidak ada keturunan nabiyullah Adam Alaihissalam yang pernah melakukan Liwath. ini adalah perbuatan hina yang pertama sekali di ciptakan oleh masyarakat Sodom.
Bagi kaum muslimin yang percaya dengan kitab Alquran maka tidak mungkin dia lebih mempercayai perkataan orang2 pendukung LGBT yang mengatakan ini berhubungan dengan genetika dan pengaruh hormonal.
2. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. (QS Al-A'raaf ayat: 81)
Dari ayat kedua ini, jelas sekali dakwah nabi Luth adalah mengembalikan kaumnya agar kembali ke fitrah manusia yakni menyalurkan nafsunya kepada lawan jenis. fitrah ini adalah instict paling dasar yang dimiliki oleh semua makluk di dunia tidak terkecuali binatang liar. ketika mereka melewatinya maka gelar kaum yang melampaui batas adalah gelar yang disandingkan oleh Allah kepada mereka.
3. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: “Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri.” (QS Al-A'raaf ayat: 82)
Aneh sekali, jawaban dahulu kala dari kaum Sodom ketika di serukan untuk kembali kepada kebenaran serupa dengan jawaban kaum LGBT dan pembelanya saat ini. pemberian gelar "munafik atau pura2 suci" kepada kaum muslimin adalah ungkapan yang telah Allah Ta'ala abadikan di kitab Alquran. dan ternyata jawaban dan pernyataan yang sama sering sekali di lontarkan mereka kepada pembela syariat Allah.
Maha Benar Allahu Ta'ala dengan segala firmannya. ini membuktikan apa yang telah kita lakukan ketika melawan penyebaran virus LGBT di Indonesia sama persis dengan dakwah nabi Luth dan insya Allah pahala dan derajat amal shalihnya seimbang dengan derajat keshalihan nabiyullah Luth selama kita berada dalam jalan kesabaran.
Tentang ancaman pengusiran nabiyullah Luth dan pengikutnya dari kota adalah konsekuensi logis berikutnya bila jumlah pengikut LGBT cenderung lebih banyak dibandingkan dengan jumlah yang menentangnya. soal pengusiran dan aksi kekerasan kaum LGBT ini sudah sangat banyak contohnya di media massa saat ini. kasus pembunuhan pasangan sejenis, kasus predator anak (lelaki) di bawah umur, hingga kasus pengusiran kaum penentang LGBT di negara-negara pendukung perkawinan sejenis adalah sesuatu yang bukan baru lagi.
Perkataan "Pergilah kalian dari negeri ini bagi yang tidak mendukung kebhinekaan (Maksudnya LGBT)." adalah perkataan yang sering kita jumpai di media sosial. perkataan benar-benar serupa dengan pengusiran halus kaum sodom kepada nabiyullah Luth.
4. Mereka menjawab: “Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa Kami tidak mempunyai keinginan[3] terhadap puteri-puterimu; dan Sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya Kami kehendaki.(79)Luth berkata: “Seandainya aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan)(80) Alquran Surat Hud : 79,80)
Kebiasaan kaum Sodom adalah melakukan pemaksaan Liwath kepada siapa saja (lelaki) yang di cenderungi oleh mereka. ini bukti bahwa tindakan pemerkosaan antar jenis adalah sesuatu yang wajar terjadi bila mereka telah berjumlah dominan. bahkan nabi Luth sendiri tidak mampu melindungi diri sendiri. berhati-hatilah! jangan pandang enteng dengan fenomena ini. sebelum keburukan ini dianggap kewajaran kita harus melindungi diri dan generasi kita dari kemaksiatan kaum LGBT.
5. Dan (ingatlah) ketika Luth berkata kepada kaumnya, “Kamu benar-benar melakukan perbuatan yang sangat keji (homoseksual) yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun dari umat-umat sebelum kamu (28) Apakah pantas kamu mendatangi laki-laki, menyamun] dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu?” Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan, “Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika engkau termasuk orang-orang yang benar (29) (Alquran surat Al Ankabut ayat 28:29)
Subhanallah... bukankah telah tiba lisan para pembela LGBT mengucapkan hal serupa dengan bunyi ayat ke 29 surat Al Ankabut?
Para pengusung paham JIL berkata: "Apakah ada azab kepada negara yang mentolerir LGBT? mereka malah lebih makmur. Alquran hanya mengambil Mitos dari kisah-kisah masa lalu untuk penyampaian moral."
Beginilah tabiat para pro LGBT dan pengikutnya. mereka cenderung menantang bahkan meminta azab Allah daripada bertaubat. maka tidak heran bila diantara mereka selalu saja di temukan dalam keadaan susah, ditimpakan penyakit kelamin, hingga bahkan di bunuh atau membunuh sesama mereka. Nauzubillah...
Begitulah Alquran menjelaskan keburukan dan sifat kaum sodom yang merupakan kaum awal penyebar kerusakan LGBT dengan begitu detail. dan sungguh-sungguh benar firman Allah Ta'ala yang telah memberikan peringatan yang sangat serius kepada kaum muslimin untuk berhati-hati dengan fitnah LGBT. hal ini dapat kita lihat dari perulangan kisah kehancuran kaum nabi Luth yang di ulang-ulang dalam beberapa surat selayak surat Al A'raf, surat Hud, surat Al Hijr, surat as Syuara, surat Al An Naml, surat Al Ankabut, surat Ash Shaffat, surat Adz Dzariyat, dan surat Al Qamar.
Maka sudah pantaslah kita sebagai kaum muslimin benar-benar mawas diri dari keburukan perilaku liwath dan para pelakunya dan melawan agar laknat Allah Ta'ala menjauhi kita.
Wallahu'Alam
Artikel ini disadur dari Status Facebook Ustad Rahmad Idris
COMMENTS