Oleh: Saiful hadi
Imam An-Nawawi adalah seorang ulama besar dengan karya tulis yang luar biasa besar. Nama lengkap beliau Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf an-Nawawi, dan dilahirkan pada tahun 630 H / 1233 M di tanah Nawa, sebuah negeri di sebelah selatan Damaskus - Syria. Diantara karya-karyanya yang luar biasa itu, salah satunya adalah kitab Al-Majmuk, kitab ini merupakan syarahan (uraian) dari kitab Al-Muhazab yang tebalnya hanya 140 halaman, namun di tangan Sang imam, kitab yang awalnya cuma 140 hal berubah menjadi sembilan jilid tebal, dan itu pun belum tuntas semua beliau selesaikan karena ajal mendatanginya.
Kitab Al-Majmuk ini memang sesuai dengan namanya, majmuk (kumpulan), karena didalamnya tidak hanya membahas masalah fiqih dari sudut pandang mazhab syafie saja, tapi juga beliau komparasikan dengan mazhab-mazhab yang lain. Selain itu, beliau juga menguraikan dalil2 berupa ayat quran dan hadist dari setiap masalah, uraian terhadap dalil mulai dari mufradatnya, tafsirnya, riwayat2 yang berkenaan dll. Sehingga bisa dikatakan kitab tsb telah menjadi sebagai sebuah ensiklopedia mengenai fiqih islam.
Biarpun sudah berlalu 700 tahun sejak beliau meninggal dunia, karya beliau masih tetap relevan dengan situasi hari ini, dan setiap ahli hukum fiqih islam mestilah membaca kitab tersebut. Selain itu, Imam Nawawi juga menulis berbagai macam karya di bidang ilmu hadits, tasawuf, dan tafsir, yang banyak dipelajari pada dayah atau pesantren di Indonesia. Jika dibuat sebuah perbandingan antara usia beliau dengan karya tulisnya, seolah-olah beliau telah menulis sejak umur 10 tahun karena saking banyaknya.
Sang Imam wafat di Nawa pada hari Selasa malam Rabu tanggal 24 Rajab 676 H / 21 Desember 1277 M dalam usia 46 tahun. Sepanjang hayat beliau, tidak ada satupun wanita yang ia nikahi, sebab, segenap cinta beliau telah tercurah kepada ilmu pengetahuan.
Pesan moralnya, jadilah jomblo berkualitas sebagaimana yang dicontohkan oleh Imam An-Nawawi. Tidak perlu galau jika belum berpasangan, imam Nawawi lebih galau jika ilmu agama hilang, karenanya beliau curahkan segenap kemampuan dalam belajar dan mengarang dengan penuh keiklasan sehingga karyanya menjadi penerang bagi setiap generasi di masa depan. Allahumma.
- [accordion]
- Donasi Kamu Untuk Catatan Fiqih
- Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:
Paypal: hadissoft@gmail.com | atau BRI 3906-01-010624-53-8 an. Saiful Hadi
COMMENTS