Short link: bit.ly/jadisuamipeka
Ada sepotong kisah menarik mengenai Al Qadhi 'Iyadh, beliau merupakan salah seorang sab'atu rijal yiatu tujuh orang wali dan ulama' yang makamnya paling banyak diziarahi di kota Marrakesh, Maroko.
Ada sepotong kisah menarik mengenai Al Qadhi 'Iyadh, beliau merupakan salah seorang sab'atu rijal yiatu tujuh orang wali dan ulama' yang makamnya paling banyak diziarahi di kota Marrakesh, Maroko.
Jadi kisahnya begini, suatu ketika beliau berkunjung ke salah seorang sahabatnya, dan disana beliau mendapati sebuah kitab yang sangat menarik untuk dibaca. Kitab tersebut merupakan karya sang sahabat yang baru saja selesai ditulis.
Lalu Al Qadhi 'Iyadh pun meminta izin agar kitab tersebut bisa beliau pinjam untuk dibaca dirumah. Oleh sahabatnya itu diizinkanlah pinjam selama sehari.
Kisah selanjutnya, tetibanya Al Qadhi 'Iyadh di rumah, beliau gunakan seluruh waktu untuk menuntaskan bacaan kitab tadi karena besok hendak dikembalikan. Nah karena saking khusuknya membaca, sampai-sampai beliau tidak sadar bahwa istrinya sedang memanggilnya. Sang Istri akhirnya merasa dicuekin, karena sang Qadhi lebih asyik dengan kitabnya. Merasa kalah pesona dengan kitab, istri Al Qadhi 'Iyadh pun terbakar api cemburu.
Keesokan paginya, Qadhi 'Iyadh beranjak ke masjid hendak menunaikan shalat subuh berjamaah. Saat beliau pulang kerumah, beliau dapati istrinya sedang memasak sesuatu di dapur. Namun aroma masakan istrinya pada pagi itu tercium sangat aneh. Beliau tanya, "sedang masak apa istriku?" Dijawab oleh istrinya, "lihat saja sendiri, nanti juga engkau akan tahu".
Alangkah terkejutnya Al Qadhi 'Iyadh ketika berada di dapur, aroma masakan yang aneh tadi ternyata berasal kertas yang terbakar. Beliau teliti dengan seksama kertas yang terbakar itu, rupanya itu merupakan kitab yang beliau pinjam kemarin. Dan sudah dibakar habis oleh sang istri karena ia merasa diduakan dengan kitab itu.
Ditengah situasi yang kacau balau itu, beliau segera bergegas ke ruang bacanya untuk menyalin ulang apa saja yang beliau ingat dari yang telah beliau baca semalam. Akhirnya tuntas juga beliau menyalin ulang kitab sahabatnya yang telah dibakar oleh sang istri hanya dengan bermodalkan ingatan.
Keesokan harinya beliau berjumpa kembali dengan sahabatnya untuk mengembalikan kitab tadi. Saat kitab salinan itu beliau kembalikan, beliau bertanya pada sahabatnya, "apakah ada yang kurang?" Sahabatnya pun bilang "semua isi pas, tidak ada yang kurang sedikit pun".
Melihat kisah ini, betapa luar biasanya ingatan Al Qadhi 'Iyadh, biarpun baru semalam beliau membaca, namun sudah mampu beliau tulis ulang kitab yang dibakar istrinya.
Belajar dari peristiwa yang dialami oleh Qadhi 'Iyadh, sebagai suami mestilah bersabar dalam mendidik istri. Dan seorang suami juga harus peka terhadap istri, jangan sampai mengabaikannya, apalagi lalai dengan smartphone saat sedang bersama dengannya.
- [accordion]
- Donasi Kamu Untuk Catatan Fiqih
- Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:
Paypal: hadissoft@gmail.com | atau BRI Syariah 1054184162 an. Saiful Hadi
COMMENTS