Kitabku Mahar untuk Mu



Oleh: Saiful Hadi

Dalam sebuah acara pernikahan, biasanya seorang calon suami memberikan mahar berupa harta benda kepada calon istrinya, bisa berbentuk uang atau pun logam mulia seperti emas. Namun dalam catatan sejarah, ada beberapa tokoh terkenal yang menikah dengan mahar yang unik, mereka melansungkan akad nikah dengan mahar berupa buku yang merupakan karya mereka sendiri.

Sebut saja seperti Abu Bakr bin Ahmad Al-Kasaani, beliau adalah murid dari Imam Muhammad bin Ahmad Al-Samarqandi yang merupakan ulama fiqih terkemukan dari kalangan Mazhab Hanafiyah yang hidup pada kurun abad 6 Hijriah. 

Sang guru merampungkan buku fiqih-nya yang diberi judul "Tuhfatul-Fuqaha" [تحفة الفقهاء]. Sementara sang murid, karena terdorong oleh rasa cinta kepada sang guru dan kitabnya, ia pun juga mengarang sebuah kitab baru yang berupa syarah (penjelasan) dari kitab karya sang guru. Kitab syarah itu dinamakan dengan Badai' Ash-Shanai' [بدائع الصنائع].

Membaca kitab karya muridnya tersebut, gantian sang guru yang lantas jatuh hati. Betapa gembira hati sang guru dengan prestasi muridnya itu. Entah sebagai hadiah atau ungkapan rasa syukur, atau memang merasa senang dengan karya muridnya, beliau pun tidak ragu-ragu untuk menikahkan sang murid dengan puterinya sendiri yang bernama Fatimah.

Fatimah ini pun juga bukan sembarang wanita, ia adalah seorang wanita yang cerdas dan juga faqih. Sudah banyak para pejabat yang hendak melamar putri sang ulama ini untuk anak mereka, tapi semuanya ditolak. Dan uniknya lagi, kitab Badai' Ash-Shanai' [بدائع الصنائع] itu sendiri yang dijadikan oleh Al-Kasani sebagai mahar untuk Fatimah istrinya. 

Selain Al-Kasani, ada tokoh Nasional yang menikah dengan mahar berupa buku juga. Sebagai tanda cintanya kepada sang istri, Bung Hatta yang kala itu sudah berumur 43 menikah dengan mahar berupa buku karyanya sendiri yang berjudul "Alam Pikiran Yunani".

Peristiwa akad nikah itu berlansung pada Minggu pagi, 18 November 1945 dan menandai babak hidup baru bagi Siti Rahmiati Rachim, yang masih berusia 19 tahun. Keduanya sah menjadi suami istri dengan mahar buku karya Bung Hatta.

Sebelum akad nikah itu berjalan, sebenarnya ibunda dari bung Hatta sudah mewanti-wanti agar memberi mahar yang lazim diberikan oleh orang minang kala itu, yaitu berupa emas. Namun bung Hatta tetap bersikukuh, mahar dari beliau berupa buku filsafat karangannya sendiri saat diasingkan di Boven Digoel.




  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BSI 7122653484 an. Saiful Hadi


Bedah Rumah ala Nabi Musa dan Nabi Khidir



Bedah Rumah ala Nabi Musa dan Nabi Khidir | Khutbah Jumat disampaikan oleh Tgk. Saiful Hadi di Masjid Al-Muhajirin Komplek Lanud SIM Blang Bintang Aceh Besar
  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BSI 7122653848 an. Saiful Hadi

Cara Nabi Mendidik Seorang Pemuda Fasik


Oleh: Saiful Hadi

Pernah suatu ketika pada masa Rasulullah, ada seorang pemuda yang ingin masuk islam, akan tetapi dia punya sebuah kebiasaan dimana sangat hobi berzina. Sehingga saat berjumpa dengan nabi dan menyatakan keislamannya, lantas ia mengajukan syarat ke sang Nabi.

"Wahai Rasulullah," kata si pemuda, "saya ingin masuk islam, namun saya dengar dalam islam tidak boleh berzina, sementara saya sangat tidak tahan jika tidak dekat dengan perempuan."
Saat Rasulullah mendengar permintaan seperti itu, beliau tidak buru-buru mengecam si pemuda, malahan beliau balik bertanya ke si pemuda. Sebab Nabi paham, sebejat apapun seorang laki-laki maka ia tetap tidak akan membiarkan keluargannya dijahili oleh lelaki bejat lainnya.

Sehingga Nabi bertanya pada si pemuda, "Hai anak muda, jika seandainya ibumu dizinahi lelaki lain apa kamu ridha?" "Tidak" jawab si pemuda.

Nabi melanjutkan pertanyaan, "jika anak perempuanmu, saudarimu dan keluarga2 kamu yang perempuan dizinahi orang apa kamu ridha?" Dengan tegas si pemuda ini kembali menjawab "Saya tidak ridha ya Rasulullah". Sampai kemudian pada akhirnya ia berkata "Wahai Rasulullah, betapa kejinya zina, dan mulai detik ini saya tidak akan melakukannya lagi".

Demikianlah Rasulullah dalam mendidik orang-orang fasik, dengan penuh kelembutan serta argumen yang logis membuat sang pemuda berubah menjadi orang baik.

  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BSI 7122653484 an. Saiful Hadi


"InsyaAllah" Siap Berqurban


Oleh Saiful Hadi

Berkurban adalah upaya mendekatkan diri kepada Allah dengan merelakan, melepaskan apa yang dipunyai seseorang untuk dipersembahkan kepada Sang Khalik. 

Sejarah Kurban telah ada sejak dahulu kala, yaitu semenjak peristiwa Qabil dan Habil. Benda yang dipersembahkan bisa berupa hewan atau hasil tanaman.

Sementara pada masa Nabi Ibrahim, qurban bukan hanya berupa hewan, bahkan manusiapun ikut diqurbankan. dikisahkan bahwa Allah memerintahkan Ibrahim untuk menyembilih putranya semata wayang, yaitu Ismail.

Ketika Nabi Ibrahim bermimpi menyembelih Ismail yang mana hal itu merupakan perintah Allah SWT, dan hal itu lalu diceritakan kepada Ismail, ternyata dengan tegas dan pasti beliau mengiyakan perintah itu disertai dengan mengucap lafadz InsyaAllah.

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَابُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَاأَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Maka tatkala anak itu sampai berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". (QS. Ash-Shaaffaat : 102)

Dan insyaallah yang diucapkan Nabi Ismail itu benar-benar beliau wujudkan. Buktinya beliau bersedia menyerahkan lehernya untuk disembelih ayahandanya sendiri. Biarpun pada akhirnya Allah gantikan leher Ismail dengan seekor kibas yang besar.

Berkaca pada peristiwa ini, kalimat insyaAllah bukan sekedar pemanis kata ketika berbahasa. Akan tetapi menjadi etika bagi kita untuk senantiasa mengaitkan perkara yang akan dikerjakan dengan kehendak Allah melalui ucapan InsyaAllah.
  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BSI 7122653848 an. Saiful Hadi

Khutbah Jumat: Nyaris Cerai Karena Bulan Purnama



Khutbah Jumat: Nyaris Cerai Karena Bulan Purnama

Disampaikan oleh Tgk. Saiful Hadi, MT di Masjid Dayah Darul Aman Tungkop Aceh Besar tanggal 25 Juni 2021

  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BSI 7122653848 an. Saiful Hadi

Tafsir Jalalain: Karya Kolaborasi Antara Guru dan Murid

Tafsir Jalalain

Oleh: Saiful Hadi


Tafsir Jalalain, demikianlah kitab tafsir ini diberi nama yang berarti dua jalal. Penyebutan nama demikian tidak terlepas dari nama pengarangnya yang terdiri dari Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti. Kitab tersebut awalnya ditulis oleh Imam Jalaluddin Al-Mahalli, beliau lahir di Kairo, Mesir pada awal Syawwal 791 H/September 1389 M. Kata Al-Mahalli yang tersemat pada nama beliau dinisbatkan dengan daerah Al-Mahallah Al-Kubra yang sekarang ini masuk ke dalam wilayah Al Gharbiyah, Mesir.

Imam Jalaludin al-Mahalli mengawali penulisan tafsir dari awal surah Al-Kahfi sampai dengan akhir surah An-Naas, setelah itu beliau menafsirkan surah Al-Fatihah sampai selesai. Belum sempat tuntas penulisan seluruh karya tafsir, Imam Al-Mahalli kemudian wafat pada Sabtu pagi, pertengahan Ramadhan 864 H/1459 M.

Pekerjaan penulisan kitab tafsir ini kemudian dilanjutkan oleh Imam Jalaluddin As-Suyuti. Nama lengkap beliau adalah Abdurrahman bin Kamaluddin Abu Bakr bin Muhammad bin Sabiquddin, Jalaluddin al-Misri as-Suyuthi asy-Syafi'i al-Asy'ari; lahir 849 H/1445 M - wafat  911 H/1505 M. 

Beliau memulai dari surah Al-Baqarah sampai dengan surah Al-Isra'.Kemudian ia meletakkan tafsir surah Al-Fatihah pada bagian akhir urutan tafsir dari Al-Mahalli yang sebelumnya. Sehingga dengan demikian menjadi lengkaplah penulisan kitab tafsir tersebut. Secara metodologi tidak ada perbedaan yang mencolok antara kedua penulis, dan karena ditulis oleh dua orang yang sama-sama berjuluk "Jalal" sehingga kitab tafsir ini terkenal dengan nama Tafsir Jalalain.

Ciri khas utama dari Tafsir Jalalain ini adalah bentuk yang ringkas, mudah dipahami, serta hanya menyebutkan pendapat yang dianggap rajih (kuat) saja. Dan sering juga membahas sisi i’rab dari ayat dan qira’at secara ringkas. 

Ulama-ulama setelah beliau berdua banyak menelaah kitab tafsir ini dan bahkan ada yang memberikan catatan kaki, juga penjelasan. Diantaranya seperti Hasyiah Shawi yang ditulis oleh Syaikh Ahmad bin Muhammad ash-Shawi al-Maliki (w 1214 H). Di pasaran biasanya Hasyiah Shawi ini dicetak sekaligus dengan Tafsir Jalalain sebanyak 4 jilid.

Bagi yang tidak paham bahasa Arab, dewasa ini Kitab Tafsir Jalalain juga sudah ada edisi terjemahannya, bukan hanya itu, di Playstore juga banyak tersedia apps Tafsir Jalalain yang sudah berbahasa Indonesia. Jadi sangat memudahkan bagi kita yang ingin menelaah tafsir Al-Quran berkat kemajuan teknologi seperti terlihat sekarang.

  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BSI 7122653848 an. Saiful Hadi

Khutbah Terakhir Waled Ibrahim Ulee Titi



Khutbah Terakhir Waled Ibrahim Ulee Titi
  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        Bank Syariah Mandiri 7122653484 an. Saiful Hadi

Desain Kaos #SAVEPALESTINE


Sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap Palestina, Catatan Fiqih telah membuat Desain Kaos #SAVEPALESTINE, tersedia dalam dua warna, yaitu Hitam dan Merah Maron.

Bagi yang ingin order kaos #savepalestine dari catatanfiqih agar dapat mengisi form berikut:

Preorder Kaos [Pesan Disini ##download##] dan Konfirmasi Pemesanan ke WA no. 085277590916

Harga IDR. 110 K (Lengan Pendek)
Harga IDR. 120 K (Lengan Panjang)

Ukuran: S M L XL XXL XXXL

10% Hasil Penjualan InsyaAllah akan disumbangan untuk Rakyat Palestina.

Preorder dibuka sampai tanggal 30 Mei 2021 diperpanjang sampai tanggal 5 Juni 2021








  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        Bank Syariah Mandiri 7122653484 an. Saiful Hadi

Murattal Al-Fatihah dan Al-Baqarah Ayat 30 s.d. 32



Murattal Al-Fatihah dan Al-Baqarah Ayat 30 s.d. 32 oleh M. Ihsan Yaqub
  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BRI Syariah 1054184162 an. Saiful Hadi

Khutbah Idul Fitri 1442 H: Jaga Shalat InsyaAllah Selamat



Khutbah Idul Fitri 1442 H: Jaga Shalat InsyaAllah Selamat
disampaikan oleh Abu. H Muhammad di Masjid Baitul Izzati Lamgarot Aceh Besar
  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BRI Syariah 1054184162 an. Saiful Hadi

Khutbah Jumat: Ibadah di Akhir Bulan Ramadhan


oleh: Tgk. H. Muhammad. MJ

Memasuki hari 10 terakhir Ramadhan, ini artinya bulan Ramadhan yang mulia akan segera berlalu, hendaklah kita mengevaluasi diri kita masing-masing tentang apakah yang sudah kita perbuat pada bulan yang Mulia ini.  10 hari terakhir bulan Ramadan menjadi waktu yang sangat istimewa dibandingkan hari-hari sebelumnya. Sebab pada 10 terakhir Ramadhan terdapat sebuah malam yang begitu istimewa yaitu Lailatulkadar.

Kapan Lailatulkadar sendiri hanya Allah yang mengetahui. Namun, Rasulullah mengisyaratkan bahwa malam tersebut terjadi dalam 10 hari terakhir. Secara rinci memang tidak dijelaskan kapan kepastiannya, ada yang berpedapat bahwa lailatul qadar jatuh pada malam-malam ganjil. Namun demikian Rasulullah telah menjelaskan pada kita mengenai tanda-tandanya. Yakni, jika terjadi lailatul qadar, matahari di pagi harinya terlihat putih dan tidak terlalu silau memancarkan sinarnya, dan di malam harinya cuaca sangat cerah seakan-akan ada rembulan, tidak panas dan tidak dingin.

Memasuki malam 10 terakhir Ramadhan, Rasulullah sendiri semakin giat dalam melaksanakan berbagai macam ibadah, sebagaimana dalam sebuah hadist diriwayatkan dari jalur Aisyah, dikatakan, 
"Ketika memasuki 10 akhir Ramadan, Nabi mengencangkan sarung, mengisi malamnya dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut ibadah" (H.R. al-Bukhari).
 
Dalam redaksi lain, Aisyah berkata, 
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا كانَ رَسُولُ اللّهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي العَشْرِ الأَوَاخِرِ، مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيرِهِ. (رواه مسلم)
“Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut”. (HR. Muslim) 
Kalimat “melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut” dalam hadist di atas sebagai anjuran dan keteladanan Rasulullah SAW dalam memotivasi umatnya untuk menambah giat beribadah di 10 hari terkahir Ramadan, lantas ibadah apa saja yang mesti kita laksanakan? antara lain:

1. Zakat Fitrah dan Memperbanyak Sedekah

Memperbanyak sedekah menjadi salah satu amalan utama di 10 hari terakhir sebagai ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan Ramadan, serta sebagai penyempurna ibadah puasa dan ibadah-ibadah individu lainnya. 

Bila ibadah puasa berfungsi untuk mensucikan diri dan jiwa seorang muslim, maka zakat fitrah berfungsi mensucikan harta mereka dari segala kotoran yang selama ini terkumpul ketika bermuamalah dengan sesama manusia.

Berkenaan dengan hal ini Rasulullah saw menggambarkan dalam haditsnya: 
قال النبي صلى الله عليه وسلم صوم شهر رمضان معلق بين السماء والأرض ولايرفع الابزكاة الفطر 

Nabi saw bersabda “puasa bulan Ramadhan digantungkan antara langit dan bumi, dan tidak akan diterima (dengan sempurna oleh Allah swt) kecuali dengan zakat fitrah. 

Demikianlah zakat fitrah yang harus dikeluarkan oleh setiap orang muslim baik laiki-laki maupun perempuan, anak-anak maupun orang dewasa, yang menjumpai bulan Ramadhan dan bulan Syawal dan memiliki kelebihan rizki persediaan untuk siang dan malamnya idul fitri. inilah tiga syarat zakat fitrah.

Bersedekah di 10 hari terakhir juga tidak hanya diterjemahkan dengan sedekah wajib berupa zakat fitrah dan zakal mal, tetapi juga dianjurkan memperbanyak sedekah sunnah dalam rangka berbagi kebahagiaan dan memberikan bekal makanan di hari raya Idul Fitri bagi dhuafa. Bersedekah dapat berbentuk harta, pangan, pakaian, paket sedekah untuk anak yatim dan dhuafa, dan lain sebagainya.

2. Melaksanakan Shalat Malam

Amalan yang harus dirutinkan selama ramadhan adalah senantiasa mengerjakan Shalat Malam, baik itu berupa tarawih, salat tahajud dan witir seperti hadis riwayat Aisyah di atas. Dalam hadis lain disebutkan oleh Aisyah, "Aku selalu menyaksikan beliau beribadah selama Ramadan hingga menjelang subuh." 

Mengingat salat witir adalah salat penutup, dimungkinkan dikerjakan setelah tarawih, akan tetapi kemudian tidak mengerjakan witir setelah tahajud karena Nabi bersabda, "tidak ada dua witir dalam satu malam".

3. Memperbanyak Tilawah Quran

Allah Ta’ala telah menurunkan Al-Qur'an pada bulan Ramadan, dan Nabi Muhammad sendiri terbiasa ditemui Jibril pada bulan ini untuk membaca Alquran. Selain itu, Rasulullah juga bersabda, "Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur’an.” (H.R. al-Baihaqi). 

Pada 10 hari terakhir Ramadan, intensitas kita dalam membaca Alquran dapat terus ditingkatkan. Dalam Kitab Al-Adzkaar An-Nawawiyah, Imam Nawawi menyebutkan agar membaca Al-Qur'an utamanya dapat dilakukan pada sepertiga terakhir malam, setelah magrib, atau sesudah subuh.

4. Memperbanyak Itikaf

Amalan selanjutnya yang juga penting utuk dilaksanakan adalah itikah di masjid. Memang, Itikaf dianjurkan setiap waktu, namun lebih ditekankan memasuki sepuluh malam terakhir Ramadhan sebagaimana penuturan Abdullah bin Umar RA, 

Rasulullah SAW beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan. (HR. Muttafaq ‘alaih)

Namun dimasa pandemi COVID 19 ini jika ingin melakukan itikaf di masjid, maka hendaklah dilakukan dengan memenui protokol kesehatan seperti berbadan sehat, membawa sajadah sendiri, memakai masker, dan senantiasa menjaga wudhu.

Video Khutbah Jumat




  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BRI Syariah 1054184162 an. Saiful Hadi

Kajian Sipil Ramadhan 1442 H



SIPIL RAMADHAN 1442 H

Assalamualaikum
Kali ini HMS USK hadir berbagi berkah Ramadhan berupa IFTAR untuk buka puasa bersama anak yatim/piatu disertai Tausyiah Ramadhan.

Minggu, 2 Mei 2021
Lokasi Panti Asuhan Darul Hikmah
Tausyiah oleh Ust. Saipul Hadi. ST. MT. (TS06)
- Dosen UIN Ar Raniry
- Pengasuh Balai Pengajian Madinatul Aman
- Pengelola www.catatanfiqih.com

Kamis 6 Mei 2021
Lokasi Panti Asuhan Al Washliyah
Tausyiah oleh Ust. Mirza Gunawan. ST. MT. (TS98)
- Pemkab Aceh Utara
- Sekum HUDA Kota Lhokseumawe
- Sekjen TASTAFI Kota Lhokseumawe

Live via zoom: 202021 1963 
(passcode SIRAM1442)

DONASI:
BSM norek. 715.244.2089
an. Annisa Dini Safira  (Konfirmasi 082370751755)

#hmsusk
#sipilramadhan

CP. 
Imam Muzhafar 082235806300
Hayyan Ghifary 082279496001
  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BRI Syariah 1054184162 an. Saiful Hadi

Kajian Ramadhan: Tafsir Ayat Puasa - Kitab Tafsir Jalalain



Kajian Ramadhan: Tafsir Ayat Puasa - Kitab Tafsir Jalalain
  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BRI Syariah 1054184162 an. Saiful Hadi

Kajian Ramadhan: Fiqih Puasa Kitab Jam‘u Jawâmi’ al Mushannifat



Kajian Ramadhan: Fiqih Puasa Kitab Jam‘u Jawâmi’ al Mushannifat
  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BRI Syariah 1054184162 an. Saiful Hadi

Kajian Ramadhan: Keajaiban Al-Quran



Kajian Ramadhan: Keajaiban Al-Quran
  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BRI Syariah 1054184162 an. Saiful Hadi

Ceramah Ramadhan: Mari Makmurkan Masjid



Ceramah Ramadhan: Mari Makmurkan Masjid
  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BRI Syariah 1054184162 an. Saiful Hadi

Ngaji Matan Taqrib: Kulit Bangkai Suci?



SUCINYA KULIT BANGKAI SETELAH DISAMAK


(فصل) وجلود الميتة تطهر بالدباغ إلا جلد الكلب والخنزير وما تولد منهما أو من أحدهما وعظم الميتة وشعرها نجس إلا الآدمي.

Terjemah: Kulit bangkai dapat suci dengan disamak kecuali kulit anjing dan babi dan hewan yang terlahir dari keduanya atau dari salah satunya. Adapun tulang bangkai itu najis kecuali tulang mayat manusia.

  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BRI Syariah 1054184162 an. Saiful Hadi

Khutbah Jumat: Budayakan InsyaAllah



Khutbah Jumat: Budayakan InsyaAllah
  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BRI Syariah 1054184162 an. Saiful Hadi

Ngaji Matan Taqrib: Kitab Thaharah



TAHARAH (BERSUCI)

كتاب الطهارة

المياه التي يجوز بها التطهير سبع مياه ماء السماء وماء البحر وماء النهر وماء البئر وماء العين وماء الثلج وماء البرد ثم المياه على أربعة أقسام طاهر مطهر، مكروه وهو الماء المشمس وطاهر غير مطهر وهو الماء المستعمل والمتغير بما خالطه من الطاهرات وماء نجس وهو الذي حلت فيه نجاسة وهو دون القلتين أو كان قلتين فتغير والقلتان خمسمائة رطل بغدادي تقريبا في الأصح.

Artinya: Macam-macam Air Air yang dapat dibuat untuk bersuci ada 7 (tujuh) yaitu air hujan (langit), air laut, air sungai, air sumur, air sumber (mata air), air salju, air dingin. Jenis air ada 4 (empat) yaitu (a) air suci dan mensucikan; (b) air yang makruh yaitu air panas; (c) air suci tapi tidak meyucikan yaitu air mustakmal dan air yang air berubah karena kecampuran perkara suci; (d) air najis yaitu (i) air kurang 2 qullah yang terkena najis atau (ii) air mencapai 2 qullah terkena najis dan berubah. Adapun ukuran 1 qullah adalah 500 (lima ratus) kati baghdad menurut pendapat yang paling sahih.


  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BRI Syariah 1054184162 an. Saiful Hadi

Ngaji Matan Taqrib: Muqaddimah



Muqaddimah

مقدمة

بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين وصلى الله على سيدنا محمد النبي الأمي وآله الطاهرين وصحابته أجمعين قال القاضي أبو شجاع أحمد بن الحسين بن أحمد الأصفهاني رحمة الله تعالى سألني بعض الأصدقاء حفظهم الله تعالى أن أعمل مختصرا في الفقه على مذهب الإمام الشافعي رحمة الله عليه ورضوانه في غاية الاختصار ونهاية الإيجاز ليقرب على المتعلم درسه ويسهل على المبتدئ حفظه وأن أكثر من التقسيمات وحصر الخصال فأجبته إلى ذلك طالبا للثواب راغبا إلى الله تعالى في التوفيق للصواب إنه على ما يشاء قدير وبعباده لطيف خبير.

Pendahuluan

Terjemah: Bismillahirrohmanirrahim. Segala puji bagi Allah. Shalawat salam atas Nabi Muhammad, keluarganya dan para Sahaabat. Qadhi Abu Syujak Ahmad bin Al-Husain bin Ahmad Al-Asfahani berkata: Aku diminta oleh sebagian teman untuk menyusun ringkasan fiqih madzhab Syafi'i yang sangat ringkas dan sederhana dan terbagi dalam bagian-bagian yang banyak agar mudah dipelajari dan dihafal. Aku penuhi permintaan itu dengan memohon taufik pada Allah yang Maha Kuasa dan Maha Tahu.
  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BRI Syariah 1054184162 an. Saiful Hadi

Khutbah Jumat: Pentingnya Sikap Taqwa



Khutbah Jumat: Pentingnya Sikap Taqwa
oleh Tgk. Saiful hadi
disampaikan di Masjid Al-Iklas Lubuk Aceh Besar
  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BRI Syariah 1054184162 an. Saiful Hadi

Khutbah Jumat: Kisah dalam Surah Al-Kahfi



Khutbah Jumat: Kisah dalam QS. Al-Kahfi
oleh Tgk. Saiful Hadi
disampaikan di Masjid Al-Iklas Lubuk Aceh Besar
  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BRI Syariah 1054184162 an. Saiful Hadi

Ngaji Matan Taqrib Imam Abu Syuja'


Para santri baik yang baru mondok atau yang telah senior tentu saja tidak asing lagi dengan Kitab Matan Taqrib. Pada tahun-tahun pertama, kitab ini menjadi materi wajib mengenai fiqih yang harus dilahap oleh setiap santri.

Kitab Matan Taqrib merupakan buah karya yang disusun oleh Syekh Ahmad bin Husain bin Ahmad Al-Asfihâni atau lebih dikenal dengan al-Qâdhi Abu Syuja’ (433-593 H). Latar belakang lahirnya kitab ini sebagaimana yang diungkapkan oleh penulis dalam muqaddimahnya yaitu karena permintaan sebagian sahabat-sahabat beliau, agar berkenan untuk menyusun kitab fiqih mazhab Imam Syafii yang ringkas, mudah dihafal, dan gampang dicerna sistematika pembahasannya, khususnya bagi pelajar tingkat dasar.

Masih dalam muqaddimahnya, beliau pun menyanggupi permintaan tersebut dan menyusun sebuah kitab ringkas yang kita kenal dengan Matan Taqrib. Sebagian naskah lainnya dinamakan “Ghâyatul Ikhtishâr”, karena ada dua nama ini, Syekh Ibn Qâsim al-Ghâzi juga memberikan dua nama untuk kitab syarah Taqrîb yang beliau tulis yaitu: Fathul Qarîb al-Mujîb fî Syarh Alfâdz at-Taqrîb dan Al-Qawl al-Mukhtâr fî Syarh Ghâyah al-Ikhtishâr (Syekh Ibn Qâsim al-Ghâzi, Fathul Qarîb, Beirut: Dar Ibn Hazm, 2005, h. 19)

Meski sudah berusia ratusan tahun, kitab ini tetap eksis hingga sekarang, tak hanya dikaji oleh para santri tapi juga diberi syarah (penjelasan atas isi kitab) oleh banyak para ulama. Kemudian dari syarah tersebut, para ulama lain memberikan hasyiah (penjelasan atas syarah), bahkan sebagian ulama lainnya menjadikannya nadham atau uraian dalam bentuk syair. Diantara syarahan yang terkenal antara lain Fathul Qarîb al-Mujîb karya Ibn Al-Qasim al-Ghâzi, Kifâyatul Akhyâr fî Halli Ghâyatu al-Ikhtishâr karya al-Hishni. Sementara Hasyiah seperti Hâsyiah Al-Baijuri ‘ala Syarh Ibn Qâsim al-Ghâzi karya Syekh Ibrahim al-Baijuri

Kitab Matan Tqrib ini biarpun ringkas namun isinya sangat padat. Didalamnya memuat 17 pembahasan yang diberi istilah dengan "kitab", dan pada setiap kitab terdapat terdapat pasal-pasal. Secara urut kitab ini dimulai dengan mukadimah dari al-Qâdhi Abu Syujâ’, selanjutnya ada isi pembahasan, yaitu: Kitab ath-Thaharah membahas tata cara bersuci. elanjutnya adalah pembahasan shalat, zakat, puasa, haji, jual beli, warisan dan wasiat, nikah, tindak pidana, had atau sanksi, jihad, berburu hewan dan sembelihan, perlombaan dan memanah, sumpah dan nadzar, dan yang terakhir adalah pembahasan terkait pembebasan budak.

Catatan Fiqih melalui channel Youtube InsyaAllah akan menyelenggarakan Pengajian Daring Kitab Matan Taqrib Abu Syujak bersama Tgk. Saiful Hadi yang merupakan pengasuh Balai Pengajian Madinatul Aman di Gampong Dham Pulo, Lubuk, Aceh Besar.

  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BRI Syariah 1054184162 an. Saiful Hadi

Nabi Musa dan Putri Nabi Syuaib



Kisah perjumpaan Nabi Musa dengan Putri Nabi Syuaib terbilang unik. Awalnya, Nabi musa adalah seorang pelarian dari negeri Mesir karena ia dikejar-kejar oleh tentara firaun. Dalam pelarian tersebut musa sempat berdoa sebanyak tiga kali, doa pertama yang ia ucapkan  "Ya Rabbku! Selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu yaitu, kaum Firaun". Dan dengan izin Allah tidak ada lagi tentara firaun yang mengejar beliau.

Kemudian ketika beliau telah berjalan menuju ke arah Negeri Madyan yaitu negerinya Nabi Syuaib, ia pun berdoa lagi, "Mudah-mudahan Rabbku memimpinku ke jalan yang benar" maksudnya, jalan yang menuju ke arah negeri Madyan yang tidak terlalu jauh dan juga tidak terlalu dekat, yakni pertengahan. Sebab biasanya perjalanan menuju ke sana memakan waktu sekitar delapan hari lamanya, sementara Nabi Musa juga belum pernah pergi ke sana sehingga beliau khawatir sesat di jalan.
Allah mengijabah doa Nabi Musa dengan mengutus seorang malaikat yang membawa tongkat, lalu malaikat itu memimpin Nabi Musa menuju ke negeri Madyan.

Rasa Cinta Itu Akhirnya Datang Juga

Sesampainya Nabi Musa di Negeri Madyan, ia memperhatikan orang-orang sedang memberi minum hewan ternak mereka. Di tengah kerumunan itu Nabi musa melihat dua orang gadis sedang menunggu antrian sambil2 menjaga hewan ternak mereka agar tidak meminum air punya orang. Lalu beliau pun menghampiri keduanya sambil berkata "Apa gerangan yang terjadi pada kalian berdua?" mengapa kalian berdua tidak meminumkan ternak kalian? Lalu kedua gadis itu menjawab, "Kami tidak dapat memberi minum sebelum penggembala-penggembala itu selesai memberi minum ternaknya, sedangkan Ayah kami sudah sangat tua sehingga kami membantunya utk mengurus ternak ini".

Akhirnya nabi musa membantu mereka memberi minum di sumur lain yang berada di dekat sumur sebelumnya. Namun sumur itu tertutupi dengan batu besar, akan tetapi nabi musa mudah saja mengangkat batu tersebut seorang diri, padahal seharusnya hanya sanggup oleh 10 orang yang kuat.
Setelah selesai membantu Nabi musa kembali beristirahat disebuah tempat didekat sumur dengan menahan rasa lapar lalu berdoa, "Ya Rabbku! Sesungguhnya aku terhadap kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku". Sementara anak Nabi Syuaib telah pulang ke rumah dengan membawa ternak mereka. 

Sesampainya di rumah, Nabi Syuaib merasa heran, kenapa bisa pulang cepat, sementara biasanya mereka selalu pulang telat karena menunggu antrian di tempat pemberian minum ternak.
Anak Nabi syuaib menceritakan bahwa tadinya mereka ditolong oleh seorang pemuda yang gagah, karena dengan mata kepala sendiri kedua putri Nabi Syuaib melihat nabi Musa mengangkat batu yang berat seorang diri. Lalu Nabi Syuaib meminta kepada anak perempuannya untuk mengundang Musa agar dapat menghadapnya.

Kemudian putri Nabi Syuaib tersebut sambil menutup kain kerudung ke wajahnya karena tersipu malu dengan Nabi Musa, lalu ia berkata "Bapakku memanggil kamu untuk memberikan balasan terhadap kebaikanmu memberi minum ternak kami". Nabi musa memenuhi panggilan tersebut, namun dalam hatinya ia bertekat tidak akan menerima imbalan karena ia bukan pekerja upahan.

Selanjutnya nabi musa mengikuti putri Nabi Syuaib dari belakang. Saat lagi berjalan itu, tiba2 angin bertiup, sehingga tersingkaplah kain yang menutupi betis putri nabi syuaib. Nabi musa pun merasa kurang nyaman, lalu ia meminta sang gadis agar berjalan saja dibelakangnya sembari mengarahkan nabi musa menuju ke rumahnya.

Sejak melihat sikap baik hati nabi musa, mulai dari memberi air dan sikap sopan musa ketika berjalan kerumahnya, sudah mulai bergetar rasa cinta pada putri Nabi Syuaib terhadap Musa. 


Nabi Musa Bertemu Calon Mertua

Jadi, ketika (Musa)mendatangi ayah wanita itu (Syeikh Madyan) dan dia (Syeikh Madyan) menceritakan kisah (mengenai dirinya), dia berkata, “Janganlah engkau takut! Engkau telah selamat dari orang-orang yang zalim itu.” Sang ayah menenangkan Musa dan memintanya untuk merasa nyaman di wilayahnya, karena ia telah meninggalkan kerajaan Firaun yang tidak memiliki wewenang di negeri ini.

Dan salah seorang dari kedua (perempuan) itu berkata, “ Wahai ayahku! Jadikanlah dia sebagai pekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang paling baik yang engkau ambil sebagai pekerja (pada kita) ialah orang yang kuat dan dapat dipercaya.”

Salah satu dari dua anak perempuan pria itu mengatakan ini, dan dikatakan bahwa dialah yang berjalan di belakang Musa. ʿUmar, Ibn ʿAbbâs, Qatâdah, Muḥammad ibn Isḥâq dan yang lainnya berkata: “Ketika dia berkata: 'Sesungguhnya, yang terbaik untuk kamu pekerjakan adalah yang kuat, dapat dipercaya,' ayahnya berkata kepadanya: 'Apa yang kamu ketahui tentang itu? 'Dia berkata dalam jawaban:' Dia mengangkat batu yang hanya bisa diangkat oleh sepuluh orang, dan ketika aku kembali bersamanya, aku berjalan di depannya, tetapi dia berkata kepadaku, berjalan di belakangku, dan jika aku bingung arahnya, lemparkan kerikil sehingga saya akan tahu ke mana harus pergi. 

Pernikahan Shafura dan Nabi Musa

Setelah bercakap-cakap, ayah Shafura pun kemudian berkata kepada Nabi Musa,

“Sesungguhnya aku ingin menikahkanmu dengan salah satu dari kedua putriku ini, atas dasar engkau bersedia bekerja kepadaku selama delapan tahun. Apabila engkau menyempurnakan menjadi sepuluh tahun, itu adalah kebaikan darimu. Aku tidak ingin memberatimu. Dan engkau, insya Allah, akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baik.” (QS. Al Qashash: 27)

Masya Allah, kisah Shafura dan Nabi Musa begitu indah. Nabi Musa menerima tawaran itu dan menikahi Shafura. Selama 10 tahun, Nabi Musa pun tinggal di Negeri Madyan. Keduanya hidup bahagia dan dikaruniai keturunan.

Kelak, ketika masa nubuwah hampir tiba, Musa membawa serta keluarga barunya, yakni istri tercintanya, Shafura, dan anak-anaknya, ke kampung halaman Musa di negeri kinanah. Di tengah perjalanan nanti, ketika Nabi Musa hendak mencari api untuk Shafura dan anak-anaknya, Nabi Musa mendapatkan wahyu pertama kali.

Wanita baik selalu mendapat jodoh yang baik. Kesalehan Shafura membawanya kepada jodoh terbaiknya, yakni Nabi Musa ‘Alaihissalam.

Referensi: Tafsir Jalalain QS. Al-Qashas
  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BRI Syariah 1054184162 an. Saiful Hadi

Manisnya Buah Taqwa


Oleh: Saiful Hadi

Pada permulaan surat Al-Baqarah, Allah Ta'ala menjelaskan kepada kita mengenai empat sifat orang yang bertaqwa. Makna taqwa itu sendiri sebagaimana yang didefinisikan oleh Imam Al-Jurjani adalah menjaga diri dari siksa Allah dengan menta’atiNya. Yakni menjaga diri dari pekerjaan yang mengakibatkan siksa, baik dengan melakukan perbuatan atau meninggalkannya.

Adapun empat ciri orang bertaqwa tersebut yaitu: beriman dan membenarkan perkara2 gaib yang diberitakan Al-Quran, berupa perhitungan amal, surga, neraka dan sebagainya. Serta menunaikan shalat secara sempurna, kemudian menginfakkan harta dalam berbagai bidang kebaikan, dan terakhir percaya terhadap semua perkara yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dan para nabi sebelumnya.

Setelah Allah Ta'ala sebut segala ciri2 orang bertaqwa tersebut, lalu Dia sampaikan bahwa mereka yang bertaqwa senantiasa berada dalam hidayah Allah dan mendapatkan tingkat yang tinggi di syurga.

Sementara dalam dunia, seorang yang bertaqwa juga akan memperoleh kehidupan yang baik, sebagaimana tersebut dalam kitab Taisirul Khallaq fil Ilmi Akhlaq buah dari Taqwa ketika di Dunia adalah terangkat derajat, memperoleh nama yang harum dan kasih sayang  dari manusia, serta disenangi oleh orang-orang kecil dan disegani orang besar.

Berbicang mengenai taqwa, akan lebih meresap dalam sanubari ketika dibarengi dengan contoh yang nyata, sebab sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran:

لَقَدۡ كَانَ فِي قَصَصِهِمۡ عِبۡرَةٞ لِّأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِۗ
Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. (Surat Yusuf, Ayat 111)

Tersebut dalam Kitab Tanbihul Ghafilin, dalam sebuah hadist yang panjang, ada seorang pemuda dari kalangan Bani Sulam datang berjumpa dengan Rasulullah, lalu ia bertanya pada Nabi : "Wahai Rasulullah, apakah kehitaman kulit dan jeleknya wajahku bakal menghalangi saya masuk syurga?" Beliau menjawab, "tidak, demi Dzat yang jiwa ku berada dalam genggaman-Nya, selama kamu benar2 yakin kepada Tuhan mu dan beriman terhadap yang disampaikan oleh rasul Nya. Lalu pemuda tersebut berkata, saya bersaksi tiada tuhan kecuali Allah dan Muhammad adalah utusanNya.

Lalu pemuda ini menceritakan hal-ihwal perihal masalah yang sedàng ia hadapi, wahai Rasulullah saya bernama Sa'd dari Bani Sulam, sudah sejak delapan bulan sebelum saya duduk disini, saya telah meminang wanita yang ada disini maupun yang berada ditempat yg jauh dari sini, namun semuanya menolak karena kehitaman dan jeleknya wajahku.

Kemudian Rasulullah bertanya: "apakah engkau tahu Amr bin Wahab, ia baru masuk islam, datanglah ke rumahnya, ketuk pintu perlahan-lahan, lalu ucapkan salam. Jika sudah masuk, sampaikan kepadanya bahwa Rasulullah telah mengawinkan saya dengan putrimu". Amr bin Wahab mempunyai seorang anak gadis yang cantik dan cerdas yang bernama Atikah.

Sesampainya Sa'd bin Sulam dirumah Amr, lalu ia segera melaksanakan seperti yang disampaikan oleh Rasulullah. Sang tuan rumah pun menjawab salam dengan gembira karena mendengar tamunya berbahasa arab. Namun rona wajah Amr berubah saat ia membukakan pintu saat melihat sosok pemuda yang hitam ini. Sementara Sa'd langsung menyampaikan bahwa ia datang hendak melamar putrinya, karena Rasulullah telah menikahkan saya dengan putrimu wahai Amr. Seketika saja Amr langsung menolak pinangan tersebut dan Sa'd pun akhirnya pergi. 

Sementara dari dalam Atikah telah mendengar dengan seksama pembicaraan Ayahnya, sehingga ia berkata, "wahai ayah, carilah selamat, sebelum engkau dipermalukan dengan turunnya wahyu, jika memang Rasulullah telah mengawinkan aku dengan pemuda yang hitam tadi maka aku rela menerima apa yang telah Allah dan Rasul Nya rela.

Akhirnya dengan bergegas ayah atikah mendatangi Rasulullah, begitu berjumpa, Amr langsung memohon maaf pada Nabi, "Duhai Rasulullah saya mohon ampun pada pada Allah, apakah benar yang dikatakan pemuda hitam tadi?" Iya benar kata Rasulullah, lalu Amr berkata lagi, "Jika memang benar demikian maka akan saya nikahkan putri saya dengn pemuda hitam ini".

Tanpa menunggu waktu lagi menikahlah pemuda hitam tadi dengan gadis cantik anak Amr bin Wahab dengan mahar sebanyak 400 dirham. Setelahnya Rasulullah berkata kepada sang pemuda, "Wahai Sa'd, pergaulilah istrimu karena sekarang engkau berdua telah halal". Sa'd menjawab, "ya Rasulullah, aku tidak mempunyai harta apapun untuk aku berikan pada istriku". Lalu Rasulullah mengatakan, "mintalah kepada tiga orang sahabat yaitu Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf dan Ali bin Abi Thalib sebanyak masing-masing 200 dirham, mereka akan memberi lebih dari itu". Dan benar saja seperti yang dikatakan Rasulullah, Sa'd ibnu Sulam mendapat harta yang banyak dari ketiga sahabat tadi.

Setelah itu berangkatlah Sa'd ke pasar hendak belanja kebutuhan rumah tangganya. Sesaat kemudian terdengarlah seruan yang mengumumkan untuk berjihad fi sabililah. Sa'd pun mendengar ajakan itu, sehingga ia tidak jadi berbelanja kebutuhan rumah tangga namun justru membeli peralatan untuk jihad seperti kuda, pedang dan tombak. Belum sempat Sa'd menikmati bulan madu berdua dengan istri yang jelita, tapi ia lebih memilih menggapai Ridha Allah melalui jihad di jalan-Nya. 

Lalu bergabunglah Sa'd bersama pasukan Rasulullah. Kala itu ia membalut mukanya dengan kain surban sehingga yang terlihat hanya matanya saja. Ketika dalam medan perang, ia begitu gigih melakukan perlawanan, hingga pada akhirnya setelah mengalahkan beberapa musuh, salah seorang sahabat berteriak, Sa'd telah syahid. Mendengar hal itu Rasulullah amat bersedih, namun tak lama kemudian Rasulullah tersenyum sambil memalingkan wajahnya. Para sahabat pun terheran melihat tingkah Rasulullah, karena penasaran mereka pun akhirnya bertanya pada Rasulullah. 

"Ya Rasulullah, kami melihat engkau awalnya sedih, lalu tersenyum sambil memalingkan wajah dari jasad Sa'd, apa yang sedang terjadi ya Rasulullah?" Lalu di jawab oleh Rasulullah, "saya bersedih karena telah berpisah dengan Sa'd, dan kemudian saya tersenyum karena melihat bidadari berlari mendakati Sa'd, setelahnya saya memalingkan wajah karena malu lantaran ada dari mereka yang tersingkap betisnya karena berlari mendekati Sa'd".

Setelah itu Rasulullah memerintahkan kepada sahabatnya agar memberikan harta yang ditinggalkan Sa'd kepada Istrinya Atikah yang sedang berada di Madinah. 

Dari kisah ini terdapat pelajaran yang luar biasa, dimana dua orang hamba yang taat pada perintah Rasulnya telah mendapatkan anugrah yang luar biasa. Sa'd ibnu sulam yang berjihad karena taat kepada perintah Rasulullah akhirnya menikah dengan bidadari yang jauh lebih cantik dibandingkan wanita dunia. Begitu juga dengan Atikah yang taat pada perintah Rasulnya dimana ia rela menikah dengan seorang pemuda yang hitam lagi tak nyaman dipandang akhirnya memperoleh harta yang banyak sebagai warisan dari suaminya yang telah syahid. Maha benar Allah dengan segala firman-Nya, sebagaimana dalam ayat ke-5 surat Al-Baqarah, orang-orang bertakwa menjadi orang yang beruntung. Dan telah nyata keberuntungan sebagaimana yang di alami oleh Sa'd dan Atikah.

Wallahu A'lam

Rujukan: Tanibul Ghafilin

  • [accordion]
    • Support Catatan Fiqih
      • Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BRI Syariah 1054184162 an. Saiful Hadi