Oleh: Saiful Hadi
Pernah suatu ketika pada masa Rasulullah, ada seorang pemuda yang ingin masuk islam, akan tetapi dia punya sebuah kebiasaan dimana sangat hobi berzina. Sehingga saat berjumpa dengan nabi dan menyatakan keislamannya, lantas ia mengajukan syarat ke sang Nabi.
"Wahai Rasulullah," kata si pemuda, "saya ingin masuk islam, namun saya dengar dalam islam tidak boleh berzina, sementara saya sangat tidak tahan jika tidak dekat dengan perempuan."
Saat Rasulullah mendengar permintaan seperti itu, beliau tidak buru-buru mengecam si pemuda, malahan beliau balik bertanya ke si pemuda. Sebab Nabi paham, sebejat apapun seorang laki-laki maka ia tetap tidak akan membiarkan keluargannya dijahili oleh lelaki bejat lainnya.
Sehingga Nabi bertanya pada si pemuda, "Hai anak muda, jika seandainya ibumu dizinahi lelaki lain apa kamu ridha?" "Tidak" jawab si pemuda.
Nabi melanjutkan pertanyaan, "jika anak perempuanmu, saudarimu dan keluarga2 kamu yang perempuan dizinahi orang apa kamu ridha?" Dengan tegas si pemuda ini kembali menjawab "Saya tidak ridha ya Rasulullah". Sampai kemudian pada akhirnya ia berkata "Wahai Rasulullah, betapa kejinya zina, dan mulai detik ini saya tidak akan melakukannya lagi".
Demikianlah Rasulullah dalam mendidik orang-orang fasik, dengan penuh kelembutan serta argumen yang logis membuat sang pemuda berubah menjadi orang baik.
- [accordion]
- Support Catatan Fiqih
- Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:
Paypal: hadissoft@gmail.com | atau BSI 7122653484 an. Saiful Hadi
COMMENTS